Iman, Takwa, dan Akhlak pada Profil Pelajar Pancasila

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang dipimpin oleh Nadiem Anwar Makarim, telah menelurkan gagasan pelajar Pancasila. Gagasan tersebut sesuai dengan visi kementerian yang tertulis dalam rencana strategis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2020-2024. Profil Pelajar Pancasila merepresentasikan pelajar Indonesia yang memiliki karakter pembelajar sepanjang hayat. Dalam renstra-nya ciri Profil Pelajar Pancasila memiliki 6 ciri utama. Yang menarik ialah ciri pertama yang berbunyi: 

“Pelajar Indonesia yang beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia adalah pelajar yang berakhlak dalam hubungannya dengan Tuhan Yang Maha Esa. Ia memahami ajaran agama dan kepercayaannya serta menerapkan pemahaman tersebut dalam kehidupannya sehari-hari. Ada lima elemen kunci dalam beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia: (a) akhlak beragama; (b) akhlak pribadi; (c) akhlak kepada manusia; (d) akhlak kepada alam; dan (e) akhlak bernegara.”

Deskripsi di atas memberikan penjelasan bahwa pentingnya mengaitkan agama dalam kegiatan belajar mengajar. Agar menghasilkan pelajar yang memiliki akhlak mulia. Sebagai pengajar tentu memiliki beban tersendiri untuk selalu menghubungkan konteks pelajaran dengan ciri pertama Profil Pelajar Pancasila ini. Kegiatan belajar mengajar dapat disisipi lima elemen dari ciri tersebut.

Elemen pertama untuk akhlak beragama berkaitan dengan kenalnya siswa tehadap Tuhannya. Tak hanya sebatas kenal namun juga patuh dengan apa yang diperintahkan maupun dilarang. Pengajar dapat menjelaskan kesadaran beragama dalam pembelajarannya. Menjelaskan ayat-ayat kauniyah jika belum memiliki ilmu lebih tentang ayat qauliyah. Misalkan pengajar fisika yang menjelaskan bahwa tidak ada yang kekal selain Allah ta’ala. Termasuk di dalamnya energi yang tidak kekal, namun dikonversikan dari energi sebelumnya. Seperti energi listrik yang dikonversikan dari pergerakan air pada pembangkit listrik tenaga air. Adanya air tentu atas kehendak Alloh taala. Jika air tidak mengalir, maka pasti pembangkit listrik tenaga air tidak dapat beroperasi. Sebagaimana dalam Al Quran surat Al A’raaf Ayat 160 yang artinya “Dan mereka Kami bagi menjadi dua belas suku yang masing-masingnya berjumlah besar dan Kami wahyukan kepada Musa ketika kaumnya meminta air kepadanya: “Pukullah batu itu dengan tongkatmu!. ” Maka memancarlah dari padanya duabelas mata air. Sesungguhnya tiap-tiap suku mengetahui tempat minum masing-masing. Dan Kami naungkan awan di atas mereka dan Kami turunkan kepada mereka manna dan salwa. (Kami berfirman): “Makanlah yang baik-baik dari apa yang telah Kami rezkikan kepadamu.” Mereka tidak menganiaya Kami, tapi merekalah yang selalu menganiaya dirinya sendiri. Sehingga sangatlah perlu bagi siswa agar selalu taat pada pencipta mereka

Elemen kedua tentang akhlak pribadi berkaitan dengan tanggung jawab terhadap kebutuhan diri sendiri. Pelajar tidak boleh abai dengan kesehatan ruhiyah maupun jasmaniyah. Menjaga agar jasmani tetap sehat dengan olahraga dan mengonsumsi makanan sehat. Menjaga kesehatan ruh dengan selalu memberikan asupan agama. Karena dengan adanya agama dalam diri menjadikan hati selalu tenang. 

Elemen ketiga akhlak kepada manusia berkaitan dengan hubungan sosial antar pelajar. Pengajar menjelaskan kepada siswanya agar selalu menghargai teman dan menjauhi permusuhan. Serta mendukung dihapusnya aktivitas perundungan di lingkungan sekolah. Dengan terciptanya kerukunan sosial antar pelajar, menjadikan kegiatan belajar mengajar terlaksana dengan damai.

Elemen keempat akhlak kepada alam berkaitan dengan hubungan pelajar terhadap lingkungan sekitar. Pelajar dituntut untuk selalu menjaga diri dari perbuatan merusak lingkungan. Pengajar dapat menjelaskan pentingnya keseimbangan lingkungan untuk masa depan. Hal tersebut dapat dikorelasikan dengan materi yang sedang diajarkan. Seperti guru kimia yang juga menjelaskan bahwa penggunaan zat kimia yang berlebihan akan berdampak buruk pada lingkungan. Dapat juga dijelaskan alternatifnya atau cara penanggulangannya.

Elemen kelima akhlak bernegara dapat diimplementasikan dengan patuhnya pelajar terhadap peraturan pemerintah. Pengajar selalu menjelaskan bahwa taat dengan pemerintah merupakan salah satu perintah Tuhannya. Tentu ketaatan yang sejalan dengan perintah Tuhan dan tidak bertentangan dengan larangan-Nya.

Profil pelajar pancasila tentu memiliki tujuan bagus dalam peningkatan karakter siswa. Perumusan ciri pertama pada profil pelajar pancasila pastinya memiliki alasan tertentu yang krusial. Bahwa memiliki ilmu agama dan pengenalan dengan pencipta tentu sangat penting sebelum belajar ilmu lainnya. Hal tersebut sebetulnya sudah sangat sering dilakukan oleh pengajar dalam kegiatan belajar mengajar.  Tinggal bagaimana tindak lanjut serta evaluasinya dari penerapan ciri pertama profil pelajar pancasila pada aktivitas belajar.

 

Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *