Pentingnya Menjaga Penampilan sebagai Seorang Muslim

Ada pepatah yang mengatakan “don’t judge the book by its coveryang diartikan juga untuk jangan menilai dari penampilan saja untuk menentukan kepribadian orang lain. Namun tau gak sih? Kalau penampilan adalah parameter penilaian terpenting saat berjumpa. Saat momen melamar kerja, kita menghadiri proses interview kerja pasti salah satu penilaian pertama adalah penampilan kita saat menghadiri interview. Sebagai orang yang menghadiri interview kerja juga kita berusaha menunjukkan penampilan sebaik mungkin di depan recruiter demi menciptakan kesan baik dan membuka peluang untuk diterima kerja di tempat tersebut. Hal yang sama juga berlaku saat kita ingin melakukan ta’aruf dengan seseorang yang belum kita kenal untuk ikhtiar sebelum menuju pernikahan. Saat ta’aruf ada momen yang dinamakan nadzhor, yaitu saat di mana kedua belah pihak diberikan kesempatan untuk melihat keadaan fisik seseorang yang nantinya akan ditentukan akan melanjutkan ke jenjang selanjutnya atau disudahi.

Pada saat kita tidak memperhatikan penampilan kita, bisa jadi orang lain akan menilai kita dengan buruk yang padahal bisa jadi apa yang ada di dalam diri kita tidak seburuk apa yang kita tampilkan. Keadaan tersebut bisa mematahkan pepatah tentang “don’t judge the book by its cover” karena “cover” ternyata juga begitu memengaruhi presepsi seseorang. Kondisi tersebut tidak bisa kita pungkiri, memang tidak ada salahnya kita menampilkan diri apa adanya dan memperbaiki apa yang ada di dalam diri kita. Namun, norma sosial mengatakan hal yang berbeda, kita hidup dengan banyaknya penilaian secara visual yang menuntut kita untuk memperbaiki penampilan diri kita agar dapat membangun citra baik di hadapan masyarakat. Keadaan tersebut tidak hanya berlaku pada norma sosial, di agama kita agama islam yang indah ini, ternyata kita juga diminta untuk menjaga penampilan dan juga merawat diri sebaik mungkin namun tetap sederhana.

Mungkin bagi sebagian orang ada yang menganggap bahwa mengenakan pakaian yang indah merupakan suatu perilaku yang mencerminkan kesombongan sehingga mereka tidak peduli akan penampilan dirinya. Dalam Islam, ternyata mengenakan pakaian yang indah merupakan suatu yang dicintai Allah. Hal ini dijelaskan sebuah hadis yang sahih, dari Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallalahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

((لا يدخل الجنة من كان في قلبه مثقالُ ذرة من كبر)). قال رجل: إن الرجل يحب أن يكون ثوبه حسناً ونعله حسنةً. قال: ((إن الله جميلٌ يحب الجمال، الكبر بطر الحق وغمط الناس)) رواه مسلم.

“Tidak akan masuk surga orang yang dalam hatinya ada kesombongan seberat biji debu”. Ada seorang yang bertanya: Sesungguhnya setiap orang suka (memakai) baju yang indah, dan alas kaki yang bagus, (apakah ini termasuk sombong?). Rasulullah shallalahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya Allah Maha Indah dan mencintai keindahan, kesombongan itu adalah menolak kebenaran dan merendahkan orang lain”.

Dari hadis tersebut, dapat kita ambil hikmahnya bahwa berpakaian yang indah juga termasuk rapih berarti kita sudah mengamalkan kebaikan dan bukan merupakan kesombongan. Dari hadis ini pula disebutkan bahwa Allah Maha Indah dan mencintai keindahan, ini juga menjelaskan bahwa salah satu nama Allah adalah Al Jamil yang secara bahasa Ibnu Fâris rahimahullah menjelaskan bahwa asal kata nama ini menunjukkan dua makna, salah satunya adalah indah/bagus. Kita sebagai hamba-Nya dan juga muslim yang taat seharusnya bisa sebaik mungkin menampilkan keindahan dalam hal sederhana seperti berpakaian.

Dalam Islam, kita diajarkan untuk menghargai dan merawat fisik kita yang merupakan karunia Allah. Dalam hubungan dengan manusia, pakaian juga menunjukan kesopanan kita dalam kehidupan sosial yang menandakan sopan santun kita terhadap orang lain. Penampilan fisik dapat menjadi cerminan hati seseorang, sehingga kebersihan lahiriah juga harus menyertai kebersihan hati muslim.

Lalu, apa saja manfaat kita sebagai muslim menjaga penampilan? Berikut adalah beberapa manfaatnya.

Menjaga Penampilan Berarti Mengingat Kekuasaan Allah

Menjaga penampilan dan berpenampilan yang rapih terutama untuk beribadah dan ke tempat publik merupakan perintah Allah, dalam surat Al-A’raaf yang berbunyi,

يَا بَنِي آدَمَ قَدْ أَنْزَلْنَا عَلَيْكُمْ لِبَاسًا يُوَارِي سَوْآتِكُمْ وَرِيشًا ۖ وَلِبَاسُ التَّقْوَىٰ ذَٰلِكَ خَيْرٌ ۚ ذَٰلِكَ مِنْ آيَاتِ اللَّهِ لَعَلَّهُمْ يَذَّكَّرُونَ

“Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian takwa itulah yang paling baik. Yang demikian itu adalah sebahagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat.” (QS. Al- A’raaf : 26)

Pakaian telah diturunkan oleh Allah untuk kita selain dalam rangka menutup aurat juga disebutkan merupakan perhiasan. Dengan menggunakan pakaian yang indah berarti kita senantiasa menjaga agama dan selalu mengingat kekuasaan Allah melalui pakaian yang indah serta rapih. Dalam ayat tersebut, Allah memerintahkan untuk tidak hanya sekadar berpakaian saja, tetapi juga memilih pakaian yang indah. Atas dasar ini, para ahli menyimpulkan bahwa penampilan yang menyenangkan dianjurkan saat pergi ke ruang publik. Mengenakan pakaian yang bagus, memiliki wangi yang enak, dan mempraktikkan kebersihan yang layak adalah bagian dari standar penampilan umat Islam. Namun harus tetap kita ingat bahwa kita sebagai muslim harus tetap memperhatikan kesederhanaan dan tetap tidak berlebih-lebihan.

Menjaga Penampilan Dapat Menumbuhkan Keakraban dalam Kehidupan Sosial

Dalam kehidupan sosial, penampilan menjadi salah satu cara kita menghormati orang lain. Norma sosial kita di masyarakat juga menjadikan penampilan sebagai parameter kesopanan. Kita sebagai muslim, sebaiknya saling menghormati untuk membangun kehidupan sosial yang baik, Allah berfirman dalam Surat An-Nisa ayat 86 yang berbunyi:

وَ إِذَا حُيِّيتُمْ بِتَحِيَّةٍ فَحَيُّوا بِأَحْسَنَ مِنْهَآ أَوْ رُدُّوهَآ   ۗ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلٰى كُلِّ شَىْءٍ حَسِيبًا

“Dan apabila kamu dihormati dengan suatu penghormatan, maka balaslah penghormatan itu dengan yang lebih baik atau balaslah (penghormatan itu yang sepadan) dengannya. Sungguh, Allah memperhitungkan segala sesuatu.” (QS. An-Nisa: 86).

Dalam ayat tersebut kita diminta untuk saling menghormati apalagi kalau kita diberikan penghormatan oleh seseorang. Menjaga pakaian juga merupakan suatu penghormatan yang bisa kita berikan untuk orang lain, maka kita sebagai muslim alangkah baiknya menjaga penampilan yang merupakan hal mendasar dari bagaimana cara kita membangun presepsi dan memberikan penghormatan kepada orang lain agar dapat menumbuhkan keakraban dalam berkehidupan sosial dan bertetangga.

Menjaga Penampilan Memberikan Kesan Positif

Penampilan bukan hanya tentang pakaian saja, tetapi juga bagaimana menata rambut, janggut dan apa saja yang terlihat dan dapat dirasa oleh orang lain. Terdapat hadist yang menerangkan bahwa kita sebagai muslim (laki-laki) juga harus merawat dan memperhatikan rambut kita. Berikut hadis Abu Dawud yang dishahihkan Al Albani dalam Shahih Abi Daud

من كان له شعر فليكرمه

Barang siapa memiliki rambut panjang maka hendaknya ia memuliakan rambutnya ( merapikan& merawatnya dengan baik)” (HR. Abu Dawud 4163 dan lainnya, dishahihkan Al Albani dalam Shahih Abi Daud)

Sahabat Jabir radhiallahu anhu mengisahkan, suatu hari Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam berkunjung ke rumah kami, lalu beliau melihat seorang lelaki yang rambutnya kusut/ acak acakan, spontan beliau bersabda:

أما كان هذا يجد ما يسكن به شعره؟

Tidakkah lelaki ini memiliki sesuatu yang dapat ia gunakan untuk merapikan rambutnya?

Jabir berkata, beliau juga melihat lelaki yang berpakaian kotor, maka beliau bersabda:

أما كان هذا يجد ما يغسل به ثوبه؟!

Tidakkah lelaki ini memiliki sesuatu yang dapat ia gunakan untuk mencuci bajunya?” (HR. Ibnu Hibban 6326, dishahihkan Al Albani dalam Ash Shahihah 493)

Melalui hadis ini, kita dapat melihat bahwa Rasulullah pun begitu memperhatikan bagaimana seseorang berpenampilan. Selain itu, bagian dari menjaga penampilan adalah menggunakan parfum atau deodorant yang enak aromanya, agar tidak mengeluarkan aroma badan yang tidak sedap. Memakai wewangian merupakan kebiasaan para Nabi dan Rasul sepanjang sejarah yang penting untuk ditiru umatnya. Dengan kita menjaga penampilan, merawat tubuh kita serta menggunakan wewangian dalam keseharian akan berdampak baik bagi orang lain yang bertemu dengan kita. Bayangkan bila kita bertemu dengan orang lain, apalagi orang penting dan tidak menjaga penampilan kita pastinya kesan pertama yang timbul tidak akan baik. Namun bila kita sudah memperhatikan penampilan untuk memberi kesan baik kepada orang lain, jangan lupa untuk menjaga penampilan saat beribadah sebagai bentuk adab kita yang baik saat menghadap Allah.

Menjaga penampilan baik alangkah baiknya menjadi perhatian penting bagi kaum muslimin, selain untuk memperhatikan norma-norma sosial menjaga penampilan ataupun pakaian juga perintah Allah dan Rasul dalam beribadah dan berkehidupan sosial. Begitu indahnya islam, sampai penampilan saja sudah diatur dan dianjurkan sebaik mungkin. Tentu kita akan mendapatkan pahala dengan menjalankan perintah Allah dan Rasul, tetapi yang perlu diingat adalah jangan sampai kita memaksakan membeli pakaian dan perhiasan yang mahal untuk memiliki penampilan yang baik dan indah. Penampilan yang baik dan indah bukan berarti mahal, cukup dengan menggunakan pakaian yang layak dan menyesuaikan tempat serta cocok digunakan untuk kita. Islam juga memperhatikan kesederhanaan, berpenampilan berlebih-lebihan dan bermewah-mewahan bukan berarti sudah menjaga penampilan, justru hal tersebut masuk ke kategori berlebihan. Semoga Allah mudahkan kita semua dalam menjalankan syariat-Nya. Wallahu’alam Bish Shawab.

Editor: Fajrin Dzul Fadhlil

Referensi:

 

Author

1 thought on “Pentingnya Menjaga Penampilan sebagai Seorang Muslim

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *