Ahlan, Selamat Datang Ramadan!

Ahlan Ramadan, adalah ungkapan yang cocok untuk menyambut kehadiran bulan suci ini. Sebab Ramadan adalah bulan yang spesial dan dinanti oleh banyak kaum muslimin. Bulan yang penuh dengan keberkahan, kemuliaan, dan ampunan. Bulan yang di mana pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, dan setan-setan dibelenggu. Kabar gembira ini telah Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam sampaikan dalam hadisnya,

أَتَاكُمْ رَمَضَانُ شَهْرٌ مُبَارَكٌ فَرَضَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ عَلَيْكُمْ صِيَامَهُ تُفْتَحُ فِيهِ أَبْوَابُ السَّمَاءِ وَتُغْلَقُ فِيهِ أَبْوَابُ الْجَحِيمِ وَتُغَلُّ فِيهِ مَرَدَةُ الشَّيَاطِينِ لِلَّهِ فِيهِ لَيْلَةٌ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ مَنْ حُرِمَ خَيْرَهَا فَقَدْ حُرِمَ

“Ramadan telah datang kepada kalian, -ia adalah- bulan berkah, Allah Azza wa Jalla telah mewajibkan kepada kalian berpuasa. Di buan itu pintu langit dibuka, dan pintu neraka Jahim ditutup dan setan pembangkang dibelenggu. Demi Allah di bulan itu ada satu malam yang lebih baik dari seribu bulan. Barangsiapa yang tidak mendapat kebaikannya, maka sungguh ia tidak mendapatkannya.” (HR. Nasa’i: 2079)

Puasa di Bulan Ramadan

Allah memberikan syariat puasa ini bukan untuk membebani para hamba-Nya yang beriman, bukan juga untuk menyusahkan. Allah mensyariatkan puasa untuk mengembalikan kejernihan hati para hamba-Nya. Allah ingin kita dapat meraih ampunan-Nya di bulan Ramadan ini. Allah ingin agar kita menjadi hamba-Nya yang lebih bertakwa setelah melalui bulan yang mulia ini. Allah Ta’ala berfirman dalam ayat yang masyhur mengenai bulan Ramadan,

يَـٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ كُتِبَ عَلَيْكُمُ ٱلصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ 

Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (Al Baqarah: 183)

Allah menyampaikan hikmah puasa dalam firman-Nya bahwa output dari Ramadan adalah agar kita menjadi hamba-hambaNya yang bertakwa. Dalam ayat lain Allah Ta’ala memerintahkan kita untuk bertakwa karena takwa adalah modal utama dan sebaik-baik bekal bagi seorang hamba dalam menghadapi kehidupannya, baik di dunia maupun di akhirat kelak. Allah Ta’ala berfirman,

وَتَزَوَّدُوا۟ فَإِنَّ خَيْرَ ٱلزَّادِ ٱلتَّقْوَىٰ ۚ وَٱتَّقُونِ يَـٰٓأُو۟لِى ٱلْأَلْبَـٰبِ

Berbekalah, karena sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa. Dan bertakwalah kepada-Ku Wahai orang-orang yang mempunyai akal sehat.” (Al Baqarah : 197)

Dengan modal terbaik berupa takwa ini, orang-orang yang beriman akan menjalani kehidupan di dunia serta menghadapi problematika dalam hidupnya dengan penuh kebahagiaan. Orang-orang bertakwa yakin, bahwa Allah Ta’ala akan memberikan jalan keluar dari segala masalah dalam hidupnya dan mereka yakin bahwa Allah adalah Zat Yang Maha Pemberi Rezeki. Orang-orang beriman meyakini firman Allah dalam Al Quran,

وَمَن يَتَّقِ ٱللَّهَ يَجْعَل لَّهُۥ مَخْرَجًۭا , وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ ۚ

Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya, dan Dia memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya.” (At Thalaq : 2-3)

Baca juga: Mempersiapkan Diri Menjadi Khatib Salat Jumat

Momen Ramadan untuk Meraih Ampunan Allah

Mari kita tanamkan semangat pada diri kita, agar lebih baik di bulan Ramadan. Sebab Ramadan menajadi momen yang sangat tepat untuk kita meraih derajat takwa di sisi Allah Ta’ala. Untuk meraih output takwa setelah Ramadan tentu bukanlah hal yang mudah, bukan juga diraih dengan senang-senang dan santai-santai selama Ramadan, akan tetapi kita harus berjuang dengan segenap jiwa dan tenaga dalam melaksanakan amal ibadah saat berada di bulan tersebut.

Kita harus memanfaatkan Ramadan dengan sebaik-baiknya dengan memperbanyak baca Al-Qur’an karena Ramadan adalah bulannya Al-Qur’an. Serta memperbanyak ibadah-ibadah sunah lainnya secara umum seperti salat sunah, bersedekah, memberi makanan berbuka, berbuat baik kepada sesama, dan amal ibadah lainnya.

Semoga Allah Ta’ala memberikan kepada kita semua hidaya serta taufik-Nya agar kita dapat menyambut, serta menjalani hari-hari dalam bulan Ramadan, dengan sebaik-baiknya. Sehingga setelah selesai dari Ramadhan, kita mendapatkan ampunan Allah Ta’ala serta dapat meraih derajat ketakwaan di sisi Allah Ta’ala.

 

Abdillah Muqita Raminja
[Alumnus Pendidikan Bahasa Arab di Universitas Negeri Jakarta]

Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *