Cerita Kampus: Belajar di UPI, Meraih Gelar Pendidikan Sambil Kulineran!

“Dan Bandung
Bagiku, bukan cuma masalah geografis
Lebih jauh dari itu
Melibatkan perasaan
Yang bersamaku, ketika sunyi.”

Begitulah sepenggal syair terkenal tentang Kota Bandung dari seorang seniman di sana. Bandung dengan keindahan di setiap titik sudut, bahkan dijuluki sebagai Kota Kembang karena pada zaman dahulu kota ini dinilai sangat cantik dengan banyaknya pohon dan bunga-bunga yang tumbuh di sana. Selain itu Bandung pun mendapat julukan Paris van Java karena keindahannya.

Tidak hanya cantik dan rupawan, Kota Bandung juga merupakan kota pendidikan. Penyematan nama pendidikan tersebut diprakarsai dari sejarah pendirian Kota Bandung itu sendiri. Kehidupan pendidikan di kota ini mulai berkembang sejak berdirinya sekolah pendidikan calon guru pribumi/hollandsch inlandsche kweekschool disingkat HIK48 yang didirikan tanggal 13 Mei 1868 oleh beberapa tokoh. Sejak saat itulah mulai banyak didirikan sekolah-sekolah lainnya, seperti Hoofdenschool/sekolah pendidikan calon pegawai bumiputera, Europeesche Lagere School, dan lain-lain. Dan setelah kemerdekaan sampai sekarang, perkembangan Kota Bandung sebagai Kota Pendidikan pun semakin berkembang.

Salah satunya sekolah pendidikan calon guru yakni Perguruan Tinggi Pendidikan Guru (PTPG). PTPG lahir pada tanggal 20 Oktober 1954 dan diresmikan oleh Muhammad Yamin. PTPG Bandung inilah yang seiring waktu terus berkembang dan berganti nama menjadi Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) hingga saat ini. 

Penulis sendiri berkesempatan untuk belajar di UPI dengan bergabung ke Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis. Banyak hal didapatkan ketika belajar di sini, bukan hanya tentang mengenal bangunan yang ada di dalamnya. Tapi juga beragam hal di sekitar Kota Bandung, terutama mengenai tempat-tempat kuliner menarik, yang beberapa di antaranya jadi favorit penulis. Tapi sebelum bicara soal kuliner, penulis ingin berbagi tentang area menarik di sekitar kampus terlebih dulu.

6 Gedung Paling Favorit di UPI

UPI adalah perguruan tinggi yang menganut sistem multi kampus dengan 6 kampus yang tersebar di dua provinsi yaitu Jawa Barat dan Banten. Kampus utama UPI atau yang sering disebut dengan Bumi Siliwangi berlokasi di Jalan Setiabudhi 229, Bandung. Sedangkan kampus lainnya berlokasi di Cibiru, Tasikmalaya, Sumedang, Purwakarta, dan Serang.

UPI memiliki 9 fakultas yang menyesuaikan dengan program studinya. Fakultas yang terkenal sebagai tempat lahirnya calon Sarjana Pendidikan adalah Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) dengan 9 program studi. Selanjutnya fakultas dengan program studi terbanyak adalah Fakultas Pendidikan Teknik dan Kejuruan dengan jumlah 15 program studi. Sedangkan fakultas dengan program studi paling sedikit adalah Fakultas Pendidikan Seni dan Desain. Fakultas yang digandrungi anak sosial adalah Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial dan Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis. Fakultas dengan gedung terbanyak dimiliki oleh Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Fakultas yang mempelajari kebudayaan negara lain adalah Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra. Terakhir, fakultas yang baru dibuka tahun ini adalah Fakultas Kedokteran.

Walaupun setiap fakultas menyematkan label ”pendidikan”, namun program studi yang ditawarkan UPI tidak terbatas pada gelar pendidikan saja. UPI juga menawarkan Program Sarjana Teknik, Sarjana Ekonomi, Sarjana Manajemen, Sarjana Sastra, Sarjana Psikologi, Sarjana Ilmu Komputer, Sarjana Kedokteran dan berbagai program sarjana lainnya. Walaupun tidak bergelar pendidikan, namun setiap jurusan non-pendidikan tetap dibekali mata kuliah kependidikan sebagai bentuk tanggung jawab moral label pendidikan di kampus ini.

Tidak saja memiliki banyak ragam fakultas dan jurusan untuk dipilih, UPI juga memiliki banyak gedung unik dan menarik. Beberapa di antaranya bahkan menjadi tempat favorit mahasiswa untuk dikunjungi dengan beragam alasan. Berikut di antaranya:

  • Villa Isola

Villa Isola yang dulunya merupakan villa milik seorang hartawan zaman Belanda, Dominique Willem Berretty, kini beralih fungsi menjadi kantor Rektorat Universitas Pendidikan Indonesia. Selain itu lambang ikonik UPI Bumi Siliwangi tersebut menjadi spot foto paling populer untuk mengabadikan berbagai momen, seperti momen berfoto ketika baru pertama kali menjadi mahasiswa baru UPI, momen berfoto pasca sidang sambil menunjukkan hasil tugas akhir, momen berfoto dengan keluarga selepas wisuda, bahkan ada yang mengambil foto pernikahan karena kedua mempelai berasal dari almamater yang sama. Setidaknya, setiap mahasiswa yang berkuliah di UPI pasti pernah secara sadar atau tidak sadar mengambil foto kemegahan Villa Isola.

  • Gedung Parkiran Bawah

Tidak hanya Villa Isola yang menjadi gedung favorit di kalangan mahasiswa, gedung parkiran UPI yang baru aktif digunakan pasca pandemi covid juga menjadi salah gedung yang sering dikunjungi mahasiswa. Selain karena fungsi utamanya sebagai area parkir, gedung ini juga dikunjungi karena memiliki rooftop yang memperlihatkan pemandangan Kota Bandung. Gedung parkir baru ini memiliki beberapa fasilitas yang terdiri dari dua pintu masuk dan keluar, tujuh lantai tempat parkir, toilet, tangga, lift, dan rooftop. Spot paling berkesan adalah rooftop parkiran yang menyuguhkan pemandangan kota Bandung dari ketinggian 26 meter. Gunung Tangkuban Perahu terlihat dengan jelas dan hamparan awan yang begitu indah dapat dinikmati dari gedung ini.

  • Gedung FIP Baru

Sebelum Pandemi Covid-19, gedung FIP baru menjadi lokasi yang membuat mahasiswa dari seluruh fakultas tertarik untuk berkunjung karena gedung ini merupakan gedung paling tinggi dengan 10 lantai. Berbeda dengan gedung parkiran, rooftop milik gedung FIP memiliki kanopi yang menutupi seluruh atap rooftop sehingga tidak leluasa memandang hamparan langit yang luas. Namun, karena memiliki label ‘gedung tertinggi’, membuat banyak mahasiswa dari berbagai jurusan penasaran merasakan tingginya gedung FIP baru.

  • Masjid Al-Furqan UPI

Masjid Al-Furqon UPI adalah sebuah masjid kampus yang terletak di Komplek Universitas Pendidikan Indonesia. Bagian depan masjid terdapat area parkir yang luas. Selain itu terdapat koridor panjang yang biasa disebut selasar mengitari masjid. Ada empat akses masuk ke dalam masjid. Pada bagian depan, ada sebuah tangga melintas di sayap kanan dan kiri. Hal unik yang ada di masjid ini salah satunya adalah bentuk atap yang tidak berkubah sebagaimana masjid pada umumnya yang ada di Indonesia. Lalu di puncak masjid ini pun bertengger sebuah kaligrafi berlafazkan ‘Allah’ yang cukup eye catching. Suasana sejuk di selasar masjid membuat mahasiswa nyaman berlama-lama, entah untuk sekadar kerja kelompok, makan siang, rapat organisasi dan berbagai kegiatan lainnya.

  • Gymnasium UPI

Gymnasium merupakan sebuah lapangan bisbol dan gedung Sport Hall. Gedung ini juga biasa digunakan untuk berbagai keperluan olahraga maupun acara-acara hiburan. Penerimaan mahasiswa baru dan perpisahan wisuda juga lekat dengan gedung ini. Gymnasium memiliki kapasitas kurang lebih 8.000 orang. Gedung ini menjadi lokasi yang berkesan bagi mahasiswa, karena jadi lokasi yang dijajaki ketika pertama kali menjadi mahasiswa baru dan menjadi gedung terakhir yang akan dikunjungi di akhir masa perkuliahan, yakni sebagai lokasi prosesi acara wisuda.

  • Dirtik UPI dan Perpustakaan

Sebelum Pandemi Covid-19 muncul, dirtik UPI dan perpustakaan menjadi lokasi yang paling sering dikunjungi mahasiswa untuk menyelesaikan tugas dan kerja kelompok. Dirtik UPI adalah fasilitas lab komputer untuk mahasiswa UPI dengan menyediakan 1500 komputer lengkap dengan jaringan internet yang stabil. Begitu pula dengan perpustakaan yang memiliki koleksi 25.000 judul buku, fasilitas lounge, multimedia room, BI corner, Korean Corner dan fasilitas lainnya. Dirtik UPI dan Perpustakaan menjadi tujuan paling strategis bagi mahasiswa yang membutuhkan fasilitas jaringan internet. Namun ketika Pandemi Covid-19, terjadi pembatasan bahkan fasilitas dirtik UPI sempat ditutup dan tidak bisa dimanfaatkan sementara waktu.

Baca juga: Cerita Kampus: Teknik Unsoed, Kampus Cabang yang Bikin Kangen!

Kuliah Sekaligus Kulineran 

Tidak afdal rasanya jika berkuliah atau sekadar berkunjung ke Universitas Pendidikan Indonesia tanpa menikmati wisata kuliner yang ada di sekitaran kampus. Nah, penulis punya pengalaman menarik terkait beberapa kuliner di sekitar kampus. Berikut ini beberapa pilihan kuliner dan tempat nongkrong untuk mahasiswa yang halal dan ramah di kantong! Check it Out!

  • Ramen AA

Ramen AA merupakan restoran bernuansa Jepang yang bertempat di Jalan Gegerkalong Girang. Tempat makan ini tidak jauh dari UPI, dan dapat diakses dengan berjalan kaki sekitar 5-10 menitan. Ramen AA menyajikan berbagai menu ala Jepang dengan banderol relatif murah dan bersahabat dengan kantong mahasiswa. Harga makanan/minuman di sini berkisar Rp8.333,- s.d. Rp36.667,-. Kamu bisa memilih pilihan kuah dan pilihan sambal dengan campuran bumbu rempah yang nikmat. Untuk kategori minuman, jangan lupa membeli es teh manis yang harganya Rp8.000,- namun porsinya bisa diminum untuk 3 orang.

  • Kopi Belakang

Bukan mahasiswa namanya kalau tidak pernah kumpul di salah satu cafe tengah kota untuk sekadar mengerjakan tugas atau rapat organisasi. Kopi Belakang adalah coffee shop minimalis bersahabat yang terletak di halaman belakang rumah Jl. Dr. Setiabudi No. 236. Dan hanya berjarak 100 meter dari gerbang utama UPI. Kopi Belakang menyediakan rasa kopi yang memiliki karakter kuat dan tempat yang asik untuk nongkrong. Cafe ini menawarkan kopi susu dengan harga belasan ribu saja. Selain itu, juga terdapat menu non-kopi serta makanan ringan yang cocok untuk menemani nongkrong. Harga yang dibanderol cafe ini ramah di kantong pelajar dan mahasiswa. Jadi jangan lupa mampir dan nongkrong disini, ya!

  • Tiramisusu by Chocomory-Bandung

Siapa yang pernah mendengar istilah ‘oleh-oleh sombong’? Ini dia toko oleh-oleh kuliner Bandung yang menyuguhkan ‘oleh-oleh sombong’. Lokasinya berada di Jalan Setiabudi, tidak jauh dari Jalan Gegerkalong. Tempat kuliner ini banyak didatangi oleh para pendatang yang ingin membeli oleh-oleh untuk ke luar kota. Dari pagi hingga malam tidak pernah sepi pengunjung, bahkan banyak yang rela mengantri demi mendapatkan ‘oleh-oleh sombong’ ini. Produk utama paling diidam-idamkan adalah dessert tiramisusu dengan 6 lapisan milk crumble, creme milk chocolate, white chocolate, espresso, bolu putih, dan yang terakhir adalah bolu coklat. Sudah terbayang bagaimana legitnya kue ini, bukan? Harga untuk setiap satu produknya Rp78.000,- saja. Cukup pricey untuk kalangan mahasiswa namun worth it untuk dicoba!

  • Area Kuliner Sepanjang Jalan Gegerkalong

Warga Bandung pasti tahu dengan Jalan Gegerkalong yang penuh dengan UMKM berjualan di setiap petak jalannya. Dari mulai abang kaki lima hingga rumah makan banyak dijumpai hingga membuat calon pembelinya bingung ingin membeli apa. Dari bakso tusuk, tahu bulat, cilok, cimin, cirambay, cilor, maklor, makaroni maka, ayam geprek, bandros, martabak, susu murni, warmindo, kue basah, donat, ice cream, sate ayam, kentang goreng, pisang goreng, seblak, jus seliter, tahu jeletot, lumpia basah, roti kukus dan masih banyak jajanan lezat lainnya yang ditemukan di sepanjang Jalan Gegerkalong dengan harga yang cocok untuk pelajar dan mahasiswa.

Kuliah di UPI bukan hanya menyisakan cerita tentang dunia belajar di sekitar kampus saja, sebab aktivitas selainnya – terutama dalam urusan menikmati kuliner, terasa begitu berkesan menjadi pengalaman tak terlupakan. Kalau ada di antara kamu yang nantinya bergabung dengan UPI, jangan lupa ya untuk observasi ataupun mengunjungi tempat-tempat tadi. 

Referensi:
http://repository.unpas.ac.id/14598/4/6%20BAB%20I.pdf
http://www.kampusupi.com/2015/04/profil-kampus-upi.html#
https://pspi.upi.edu/peresmian-gedung-baru-fakultas-ilmu-pendidikan-universitas-pendidikan-indonesia/

Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *