Bijak Membelanjakan THR
Published Date: 13 April 2022
Sebentar lagi Hari Raya Idul Fitri tiba dan satu momen yang ditunggu-tunggu para ‘pekerja gajian’ adalah cair-nya Tunjangan Hari Raya atau THR. Berbagai macam rencana sudah disiapkan untuk apa saja THR itu akan dibelanjakan, tapi sudah bijak-kah rencana belanja kita? Atau malah belum ada rencana belanja sama sekali?
Seperti yang kita ketahui bahwa THR bukanlah penghasilan rutin tiap bulan yang biasa kita terima. Dalam arti kita mendapatkan kesempatan untuk mengelola dana lebih di luar beban finansial bulanan, maka hendaklah kita bijaksana dalam mengalokasikan penggunaannya.
Berikut beberapa langkah agar alokasi belanja THR Anda lebih efektif, efisien dan tepat sasaran.
- Buat catatan Arus Kas
Sepele tapi boleh dikatakan sangat penting untuk jangka panjang. Idealnya penghasilan bulanan pun sudah tercatat dengan rapi tiap bulan. Pernahkah Anda menghitung total pendapatan anda selama satu tahun penuh? Anda mungkin kaget lalu berujar, “Wah, totalnya segini.”, “Dana yang seharusnya bisa buat beli ini-itu, tapi kok gak brasa ya?”, “Duit segitu kemana aja ya?”
Nah, dari sinilah kita mulai perjalanan kita, pentingnya membuat catatan arus kas. Catatan inilah yang akan jadi bahan evaluasi kita kedepannya.
Langkah pertama, catat berapa THR yang masuk. Langkah kedua, buat beberapa kategori besar seperti: bayar hutang, kebutuhan makanan/ minuman, perjalanan mudik atau wisata, pakaian, dan lain-lain.
Langkah ketiga, perjelas dengan rincian detail, seperti mudik: tiket, bensin, tol, dll. Pakaian: pakaian anak, pakaian istri/ suami, dll. Tulis deskripsinya ketika dicatat dan masukkan di bawah kategori besar yang telah dibuat. Pencatatan akan sangat baik dan mudah jika menggunakan aplikasi online yang berserakan di internet (playstore). Contoh: Buku Kas, Catatan Keuangan Harian, Manajemen Keuangan.
- Bayarlah Hutangmu
Ingat, “Hutangmu dibawa sampai akhirat, baju barumu tidak!”
Terutama untuk hutang yang tidak ada perjanjian termin pembayaran, ya, alias pembayaran dicicil. Jika tidak maka lebih utama lunasi hutangmu. Jangan banyak alasan, hutang itu wajib!
Baca juga: Belajar Literasi Finansial untuk Pelajar
- Bedakan antara Kebutuhan dan Keinginan
Tidak cukup sampai disitu tapi utamakan kebutuhan daripada keinginan. Banyak yang sudah membahas perbedaan antara keduanya. Intinya kebutuhan jika tidak dipenuhi akan mempengaruhi kehidupan secara langsung, sedangkan keinginan jika tidak dipenuhi tidak akan memberi efek dalam hidup kita.
Masalahnya adalah ada yang tidak tahu (atau mungkin tidak mau tahu) perbedaan keduanya dan pakai aji mumpung dalam eksekusi belanja THR-nya. Mumpung ada duitnya, mumpung lagi diskon, dan mumpung lainnya. Sudahi kebiasaan tersebut dan beralih ke pola pikir yang lebih baik.
Setelah itu, masukkan sisa THR ke langkah berikutnya.
- Sisihkan untuk investasi
Jika hutang dan kebutuhan sudah terpenuhi dan masih ada sisa, sisihkan untuk Investasi. Investasi itu bukan saldo di rekening, bukan uang cash di dompet. Bukan pula instrumen judi binary option, robot trading atau skema cepat kaya lainnya. Tapi investasi terkait nilai aset dimasa depan.
Secara garis besar aset terdiri dari 2 macam dan investasi bisa dilakukan di salah satu atau dua macam jenis tersebut.
Pertama, investasi di financial capital seperti emas, saham, kos-kosan, maupun sawah. Kedua, bisa juga investasi di human capital seperti program sertifikasi, kursus, seminar, atau workshop, yang orang biasa bilang investasi leher ke atas.
Jika kita belum biasa menyisihkan dana investasi tiap bulan karena pemasukan=pengeluaran, alias pasak dan tiang sama-sama besarnya. Maka momen THR kali ini memberikan kesempatan untuk dapat mengalokasikan sejumlah uang untuk investasi demi masa depan kita.
Berapa idealnya? Ada yang bilang 20% dari total pemasukan, tapi jelas lebih besar lebih bagus. Kalau kurang dari itu gimana? Gak masalah, yang penting sudah ada usaha.
- Evaluasi THR
Setelah dana THR kita ludes tak bersisa lakukan evaluasi berdasarkan catatan arus kas yang telah dibuat. Kemana uang THR kita mengalir? Sudah tepatkah alirannya? Sudah tepatkah alokasinya? Adakah yang bocor? Bisakah disubtitusi dengan lainnya?
Dari data catatan arus kas di atas dapat dianalisis kebiasaan, skala prioritas, jumlah alokasi belanja THR kita sudah tepat atau malah salah sasaran. Lebih banyak kuantitas data, tentu hasilnya lebih akurat, makanya kombinasikan dengan catatan bulanan anda selama ini.
Demikian beberapa langkah agar bisa lebih bijaksana dalam mengatur financial behavior dalam kehidupan kita. Ingat, sumber daya kita terbatas, kebutuhan kita juga ada batasnya, namun keinginan kita tidak ada batasnya.
Fokus pada apa yang bisa kita kontrol, jangan habiskan waktu, tenaga dan pikiran kita diluar apa yang bisa kita kendalikan.
1 thought on “Bijak Membelanjakan THR”