Bukan Hanya Satu Hari, Memuliakan Ibu Harus Dilakukan Seumur Hidup!
Published Date: 25 December 2023
22 Desember kerap dikaitkan dengan hari perayaan nasional, yakni Peringatan Hari Ibu Nasional. Ternyata peringatan ini tidak terlepas dari sejarah perjuangan kaum perempuan Indonesia dalam merebut dan memperjuangkan kemerdekaan Republik Indonesia. Sejarah hari Ibu diprakarsai oleh pelaksanaan Kongres Perempuan Indonesia Pertama pada tanggal 22-25 Desember 1928. Kongres ini bertujuan untuk menyatukan perkumpulan perempuan-perempuan Indonesia dalam satu perhimpunan.
Kongres perempuan I yang dilaksanakan di Yogyakarta diakui sebagai tonggak sejarah yang menandai babak baru bangkitnya gerakan perempuan Indonesia. Selanjutnya, Kongres Perempuan II dilaksanakan pada Juli 1935. Kongres ini membentuk Badan Pemberantasan Buta Huruf (BPBH) dan menentang perlakuan buruk kepada buruh wanita di perusahaan batik di Lasem, Rembang.
Pada tahun 1938, diadakan kembali Kongres Perempuan Indonesia III di Bandung yang memutuskan jika tanggal 22 Desember ditetapkan sebagai Hari Ibu melalui Keputusan Republik Indonesia Nomor 316 Tahun 1959 tentang Hari-Hari Nasional yang Bukan Hari Libur. Dalam kongres tersebut itulah melahirkan keputusan untuk menetapkan peringatan untuk menghormati dan mengenang jasa ibu. Begitulah sejarah singkat tercetusnya 22 Desember sebagai peringatan Hari Ibu.
Walaupun tanggal tersebut sudah dinobatkan sebagai momen untuk memberikan perayaan pada Ibu, namun bagi penulis, bukan hanya 22 Desember, melainkan setiap hari adalah perayaan Hari Ibu. Artinya setiap hari kita harus berusaha membahagiakan dan memuliakan Ibu, dimana pun, kapan pun. Karena memuliakan dan berbakti kepada Ibu tidak perlu menunggu hingga tanggal 22 Desember, melainkan harus dilakukan setiap harinya.
Islam memberikan dorongan kepada umat manusia untuk senantiasa patuh terhadap perintah orang tua, terlebih perintah seorang ibu. Sosok ibu memiliki keagungan dan kemuliaan sehingga posisinya lebih tinggi dibandingkan ayah. Kewajiban berbakti dan memuliakan ibu tentu harus seorang anak lakukan karena Ibu lah yang sudah mengandung selama sembilan bulan, melahirkan, menyusui, hingga mengurus anaknya hingga dewasa.
Sebagaimana yang disebukan pada Q.S. Luqman: 14
وَوَصَّيْنَا الْاِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ اِحْسَانًاۗ حَمَلَتْهُ اُمُّهٗ كُرْهًا وَّوَضَعَتْهُ كُرْهًاۗ وَحَمْلُهٗ وَفِصٰلُهٗ ثَلٰثُوْنَ شَهْرًاۗ حَتّٰىٓ اِذَا بَلَغَ اَشُدَّهٗ وَبَلَغَ اَرْبَعِيْنَ سَنَةًۙ قَالَ رَبِّ اَوْزِعْنِيْٓ اَنْ اَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِيْٓ اَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلٰى وَالِدَيَّ وَاَنْ اَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضٰىهُ وَاَصْلِحْ لِيْ فِيْ ذُرِّيَّتِيْۗ اِنِّيْ تُبْتُ اِلَيْكَ وَاِنِّيْ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ
“Dan Kami perintahkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam usia dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu. Hanya kepada Aku kembalimu.”
Tips Menyenangkan Ibu
Ibu menjadi sosok yang mempunyai peranan paling besar dalam keluarga. Ibu memiliki peran yang paling krusial dalam membentuk psikologi, kepribadian dan akhlak anak. Ibu menjadi madrasatul ula (sekolah pertama) bagi anak-anaknya. Dari genggaman tangan ibulah anak mulai belajar, tumbuh dan berkembang. Semua aspek perkembangan anak melalui perkembangan anak yang meliputi nilai agama dan moral, aspek perkembangan terutama dalam penerapan parenting.
Ibu sangat berperan aktif sebagai figur sentral yang dicontoh bagi seorang anak untuk dicontoh dan diteladani dengan perilaku dan moralitas melalui arahan dan bimbingannya. Ibu juga berperan aktif untuk menstimulasi dan mengarahkan anak. Pengalaman kebersamaan anak dengan orang tua, merupakan dasar untuk kegiatan bermain anak dikemudian hari. Ibulah yang memiliki peran penentu bagi perkembangan pendidikan anak.
Sebegitu hebatnya peran ibu sebagai sosok yang paling mulia bagi keluarganya, sebagai contoh utama bagi anak-anaknya, tentu kita harus membalas segala kebaikan Ibu. Berbakti kepada ibu adalah kewajiban paling utama seorang anak. Banyak hal yang bisa kita lakukan sebagai bentuk bakti diri kepada sang Ibunda. Tidak perlu muluk-muluk, berikut adalah tips sederhana untuk menyenangkan hati ibu!
1. Perhatian dengan Hal-hal yang Ibu Sukai
Waktu kecil dahulu, ibu selalu menjadi orang yang paling memerhatikan segala perilaku kita. Dari hal yang paling kita suka sampai dengan apa saja yang tidak kita suka. Makanan favorit, kegiatan favorit, buku favorit, permainan favorit bahkan hingga kartun favorit pasti diketahui oleh ibu. Maka ketika dewasa, sudah sepantasnya kita berbalik memerhatikan hal-hal yang ibu sukai. Cari tahu dan perhatikan apa yang ibu suka. Buatkan makanan yang Ibu sukai, lakukan kegiatan bersama yang ibu gemari dan hadiahkan suatu barang yang membuatnya merasa Istimewa. Dengan cara ini, akan menunjukkan kepada dirinya bahwa kita peduli dan dirinya spesial bagi kita.
2. Mengajak Berbincang tentang Keseharian atau Pengalamannya
Setiap hari, ibu melewatkan waktu 24 jam yang sangat panjang baginya. Puluhan tahun juga sudah dilalui ibu yang membuatnya memiliki banyak kisah-kisah yang luar biasa. Tanyakan kepada ibu bagaimana Ia menjalani hidupnya, dari pengalaman semasa kecil hingga kisah lucu dan menarik dihidupnya. Orang tua akan senang menceritakan kisah masa lalunya dan akan merasa istimewa jika kita benar-benar mendengarkan dengan penuh perhatian.
3. Rajin Menanyakan Kabar dan Mengirim Pesan
Di tengah kesibukan bekerja, jangan lupa selalu memberikan perhatian kepada ibu. Meski berjauhan, sekadar menanyakan kabar pasti akan membuat ibu bahagia dan merasa diperhatikan. Sama seperti lainnya, Ibu membutuhkan orang untuk diajak bicara. Menanyakan perasaan ibu menunjukkan bahwa kita memperhatikannya dan peduli pada kebahagiaannya.
4. Ekspresikan Rasa Sayang kepada Ibu
Tentu kita ingat sejak menjadi bayi merah hingga masuk sekolah dasar kita selalu ingin berada di dekat ibu, minta dipeluk dan dicium oleh Ibu. Begitu juga sebaliknya, ibu pasti juga menyukai pelukan dari anaknya. Meskipun terlihat agak segan, namun terkadang ibu selalu menginginkan pelukan, lho! Tumbuh dewasa mungkin terasa canggung bagi kita, tetapi itu bukanlah masalah, karena sampai kapan pun kita tetaplah bayi kecil ibu. Jadi, biasakan untuk mengekspresikan perasaan sayang kita kepada ibu. [I love you, Bu Azizah, -pen.]
5. Membantu Ibu Melakukan Pekerjaan Rumah
Sejak kecil, ibu selalu membantu tugas sekolah kita. Bahkan walau baru memberitahukan Ibu dari semalam sebelum tugas dikumpulkan, Ibu akan tetap mengusahakan membantu tugas kita agar menjadikan hasil yang terbaik. Ketika kita sudah dewasa, sudah sepantasnya kita membalas kebaikan ibu dengan membantu meringankan pekerjaannya. Seorang ibu pasti senang kalau anaknya berinisiatif membantu membersihkan atau mengurus rumah. Lakukan hal-hal sederhana seperti membereskan tempat tidur, merapikan kamar, dan mencuci piring sehabis makan. Mungkin terlihat sepele, tetapi sangat meringankan pekerjaan ibu.
6. Hargai Nasihatnya Selama Itu adalah Hal yang Baik
Selamanya, ibu tetaplah menjadi ibu. Bahkan walau gelar pendidikan kita melebihi pendidikan beliau, tetaplah ibu menjadi pemberi nasihat yang paling utama didengar. Cara sederhana lainnya untuk membahagiakan ibu adalah menghargai saran atau nasihatnya. Sebagian orang merasa orang tua tidak perlu ikut campur mengenai masalah yang dihadapi. Meski begitu, bukan berarti tak membutuhkan orang tua. Orang tua, khususnya ibu, akan merasa senang kalau anaknya terbuka dan mau bercerita mengenai masalahnya. Ibu akan senantiasa memberikan saran yang mungkin tak terpikirkan. Apabila kurang setuju, sebaiknya katakan baik-baik. Hindari membentak atau bahkan memarahi ibu hanya karena saran yang diberikan tak sesuai.
7. Minta Maaf Ketika Melakukan Kesalahan
Setiap orang tak luput dari kesalahan, termasuk diri kita pribadi. Memang ibu akan selalu memaafkan kesalahan anak-anaknya. Sebesar apapun kesalahan anak, pasti akan ibu maafkan. Namun jangan meremehkan kemurahan hatinya. Jika kita melakukan kesalahan kepada ibu, segeralah meminta maaf untuk mengobati rasa kecewanya. Sekecil apa pun kesalahan kita terhadap ibu, mengucapkan maaf akan membuat ibu merasa lebih dihargai. Dan menghindarkan kita dari dosa karena menyakiti orang tua.
9. Selalu Selipkan Doa untuk Orang Tua
Cara membahagiakan ibu memang tak selalu harus dengan memberikan hadiah, karena ibu pun tak pernah minta hadiah sebagai tanda jasanya. Sebagai anak, hal sederhana yang bisa dilakukan adalah selalu menyelipkan namanya di setiap doa yang dipanjatkan. Doakan ibu agar selalu dalam lindungan Allah. Doa anak yang sholeh dan sholehah adalah hadiah paling indah dan menjadi amalan jariyah bagi dirinya, terutama jika ibu kita sudah tiada. Jadi, sudahkah hari ini kamu melantunkan doa untuk ibu tercintamu?
Semoga bermanfaat.
Editor: Dimas Ronggo