Senyum dan Basmalah sebagai Titik Awal Pendidikan dan Pengajaran
Published Date: 24 November 2023
تَبَسُّمُكَ فِى وَجْهِ أَخِيكَ لَكَ صَدَقَةٌ
Artinya: “Senyummu di hadapan saudaramu (sesama muslim) adalah (bernilai) sedekah bagimu.” (HR Tirmidzi).
Pendidikan Agama Islam tidak hanya bertujuan untuk menyampaikan pengetahuan mengenai ajaran agama, tetapi juga membentuk karakter dan akhlak mulia pada setiap individu. Senyum dan basmalah (atau lafaz bismillah yang berarti dengan menyebut nama Allah) merupakan dua aspek penting yang menjadi titik awal pembentukan pendidikan dalam Islam. Berikut ini kita akan membahas mengenai peranan senyum dan basmalah dalam Pendidikan Agama Islam dan cara mengaplikasikannya dalam proses pembelajaran.
Senyum dan Basmalah dalam Ajaran Islam
Senyum adalah sunnah Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam. Senyum merupakan tanda kebaikan dan keramahan yang diajarkan oleh Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam. Melalui senyum, seorang muslim menunjukkan rasa cinta dan persaudaraan kepada sesamanya, serta menjadikannya sebagai wujud syiar Islam yang positif. Sehingga praktik senyum diawal pertemuan akan menjadi benteng awal dalam menghindari perselisihan.
Dalam Islam, kita dianjurkan untuk mengawali segala aktivitas yang akan dilakukan dengan mengucapkan “Bismillahirrahmanirrahim” yang artinya “Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.” Hal ini dianjurkan agar setiap amal yang dilakukan diberkahi oleh Allah subhanahu wa ta’ala dan menciptakan suasana spiritual yang kuat. Perlu dipahami bahwa apapun yang kita kerjakan wajib didasari dengan niat yang tulus mengharapkan rida dari Allah subhanahu wa ta’ala, sehingga mengucapkan basmalah di awal pekerjaan merupakan salah satu penguat niat kita dalam mengharapkan ridho Allah subhanahu wa ta’ala dalam hal yang kita kerjakan.
Senyum dan Basmalah sebagai Titik Awal Pendidikan dan Pengajaran
Salah satu fungsi tersenyum dan mengucapkan basmalah adalah untuk mengembangkan akhlak dan adab yang islami dalam mendidik anak-anak. Mengajarkan anak-anak untuk tersenyum dan mengucapkan “Bismillah” sejak dini membantu mereka mengembangkan akhlak mulia serta mengapresiasi kebaikan dan keberkahan dalam kehidupan mereka. Dengan demikian, mereka akan tumbuh menjadi pribadi yang saleh dan memiliki karakter yang sesuai dengan ajaran Islam.
Tersenyum di awal pengajaran dapat menciptakan lingkungan belajar yang positif. Islam mengajarkan kita untuk tersenyum dan mengucapkan “Bismillah” di awal kegiatan sehingga terciptalah lingkungan belajar yang positif dan spiritual bagi siswa. Ketika anak merasa diterima dan dicintai, serta merasa bahwa amal perbuatan mereka diberkahi, mereka akan lebih termotivasi untuk berpartisipasi dalam proses pembelajaran serta menginternalisasi nilai-nilai yang Islami.
Menyampaikan nilai-nilai islami secara menarik dengan menggunakan metode tersenyum dan mengucapkan basmalah menjadikan penyampaian nilai-nilai pendidikan dan pengajaran lebih menarik dan mudah diterima oleh anak-anak. Senyum menciptakan suasana yang santai dan ramah, sedangkan basmalah mengajarkan anak-anak tentang pentingnya melibatkan Allah subhanahu wa ta’ala dalam segala aspek kehidupan mereka.
Baca juga: Senyum Bukan Hanya untuk Sedekah?
Mewujudkan Konsep Senyum dan Basmalah dalam Pendidikan dan Pengajaran
Menjadi teladan bagi anak-anak adalah cara utama yang dapat diaplikasikan untuk dapat mengaktualisasi konsep senyum dan basmalah dalam pendidikan. Guru, orang tua, dan pengajar harus menjadi teladan bagi anak-anak dengan selalu tersenyum dan mengucapkan “Bismillah” dalam kegiatan sehari-hari. Dengan melihat contoh dari orang-orang yang mereka hormati, anak-anak akan lebih mudah meniru dan mengamalkan sikap dan perilaku ini.
Mengintegrasikan senyum dan basmalah dalam kegiatan belajar mengajar wajib untuk dilakukan. Bagaimana jika seorang pengajar memulai pengajarannya dengan memasang muka masam atau kesal? Tentu murid-murid pun akan merasa tidak nyaman. Mengintegrasikan senyum dan basmalah dalam kegiatan belajar mengajar akan membantu meningkatkan kualitas proses pendidikan dan pengajaran. Guru dan pengajar dapat menyampaikan materi pelajaran dengan senyum dan menggunakan basmalah sebelum memulai aktivitas belajar supaya ruang kelas menjadi lebih nyaman dan kondusif.
Pendidik dan orang tua harus membiasakan anak untuk tersenyum dan mengucapkan basmalah sejak dini, baik di rumah maupun di sekolah. Ini bisa dilakukan melalui berbagai cara, seperti mengingatkan secara langsung atau melalui kegiatan yang menyenangkan: bermain, menonton video, dan lain-lain. Kebudayaan sekolah yang menghargai senyum dan penggunaan basmalah akan menciptakan lingkungan sekolah yang positif dan mendukung pengembangan karakter siswa. Sekolah dapat membuat program dan kegiatan yang menekankan pentingnya senyum dan basmalah seperti memasukkan dalam kegiatan apel pagi, mengajar dalam kelas, kegiatan ekstrakurikuler, dan program-program sekolah lainnya. Dengan harapan karakter positif untuk tersenyum dan mengucapkan basmalah dalam setiap kegiatan akan dapat terbawa hingga rumah dan lingkungan masyarakat masing-masing murid.
لَا تَحْقِرَنَّ مِنَ الْمَعْرُوفِ شَيْئًا، وَلَوْ أَنْ تَلْقَى أَخَاكَ بِوَجْهٍ طَلْقٍ
Artinya: “Janganlah engkau meremehkan kebaikan sedikitpun, meskipun hanya dengan bertemu dengan saudaramu dengan wajah yang berseri.” (HR Muslim).
Manfaat Senyum dan Basmalah dalam Pendidikan dan Pengajaran
Ruang lingkup pendidikan dan pengajaran yang mengintegrasikan senyum dan basmalah dalam pengajarannya akan memberikan dampak positif pada kualitas pendidikan dan pengajaran. Siswa yang terbiasa disapa dengan tersenyum dan mendapat ekposur pengucapan basmalah dari gurunya akan merasa lebih termotivasi untuk belajar, menghargai nilai-nilai Islami, dan menjadi terbiasa mengaplikasikan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari.
Pada akhirnya anak-anak yang meniru konsep tersenyum dan mengucapkan “Bismillah” lalu terbiasa dengannya, barang tentu akan lebih mudah menjalin ikatan emosional dengan orang di sekitarnya, termasuk teman sebaya, guru, dan orang tua. Ikatan emosional yang kuat memiliki dampak positif dalam meningkatkan rasa percaya diri, kebahagiaan, dan kesehatan mental pada anak-anak.
Ketika konsep senyum dan basmalah menjadi bagian penting dalam kehidupan, kita akan lebih mudah melihat dan mengapresiasi keberkahan yang ada di sekeliling kita, atau biasa disebut Stay Positive (melihat segala halnya dengan cara pandang positif). Terbiasa mengucapkan basmalah juga membuat kita selalu mengingat Allah subhanahu wa ta’ala dalam setiap aktivitas, sehingga kegiatan yang kita lakukan senantiasa diberkahi oleh-Nya. Tak ayal terkadang kita melupakan esensi hidup kita di dunia ini adalah untuk beribadah. Maka, amalan-amalan harian kita haruslah terus kita awali dengan basmalah dengan harapan mendapatkan rida dan ampunan dari Allah subhanahu wa ta’ala. Wallahu a’lamu bishawaab.
Editor: Riski Francisko