Jadi Sejarah! Kegiatan Donor Darah Pertama di SMA Future Gate
Published Date: 2 June 2025
Jatiasih – Pada 28 Mei 2025 telah dilaksanakan kegiatan donor darah di Sekolah Menengah Atas Future Gate (SMA FG) Bekasi. Kegiatan ini diinisiasi oleh Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) periode tahun ajaran 2024/2025. Dalam pelaksanaannya, OSIS SMA FG berkolaborasi dengan Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Bekasi.
Kegiatan ini baru pertama kali diselenggarakan oleh SMA Future Gate. Tentu ini menjadi tantangan lantaran OSIS tak punya acuan dan panduan tentang persiapan dan pelaksanaannya. Namun, OSIS SMA FG berhasil menjawab tantangan tersebut. Dengan rida Allah subhanallahu wa ta’ala dan semangat untuk menebar kebaikan, kegiatan ini mantap dilaksanakan.
“Kami menyelenggarakan kegiatan donor darah karena ini salah satu kegiatan yang bermanfaat. Kita bisa memberikan atau menyalurkan darah yang sudah kita kumpulkan ke rumah sakit. Dan nanti rumah sakit akan memberikan kepada pasien-pasien yang membutuhkan darah, seperti pasien yang kecelakaan, pasien anemia atau pasien yang sedang dioperasi besar,” ungkap Alfathir Deandra Usman (Fathir) selaku anggota OSIS dan ketua pelaksana kegiatan donor darah.
Fatir menambahkan bahwa donor darah memiliki manfaat, yakni kesadaran akan kondisi kesehatan kita. Dengan mengikuti kegiatan donor darah, sebelum pendonor dianggap layak, mereka akan melalui beberapa pengecekan kesehatan. Pengecekan yang dilakukan itu seperti tes hemoglobin dan tensi darah. Informasi ini memang nampak ringan, tetapi perlu mendapat perhatian. Kita bisa tahu apakah kita anemia atau tidak dari tes hemoglobin. Kita jadi paham tekanan darah kita melalui tes tensi.
Pembina yang Bangga
Keberhasilan siswa-siswa anggota OSIS ini tentu membuat para gurunya bangga. Tak terkecuali orang yang paling dekat dengan mereka, yaitu pembinanya. Beliau memang mengedepankan inisiasi siswa dalam mendampingi OSIS. Dengan demikian, kemandirian siswa akan tumbuh.
“Alhamdulillaah senang dan bangga banget! Dari awal inisiasi, perencanaan, pelaksanaan sampai evaluasi mereka (anggota OSIS) semangatnya luar biasa banget, masyaAllah,” kata Dion Muhammad Rahmatullah, guru olahraga yang menjadi pembina OSIS di SMA FG.
Kegiatan ini berhasil menarik minat total 59 calon pendonor. Calon pendonor datang dari siswa dan guru SMA FG serta masyarakat sekitar sekolah dan wali murid. Dari angka tersebut memang hanya ada 29 yang berhasil mendonorkan darahnya, sedangkan 30 orang lainnya gagal di fase tes kesehatan awal.
Namun, tentu bukan angka yang menjadi persoalan. Fokus utama yang perlu diapresiasi adalah bagaimana kegiatan yang besar tetapi bisa ditangani oleh pemuda SMA dengan sangat baik.
Pak Dion, sapaan pembina OSIS SMA FG, mempunyai harapan yang besar dari program ini. Program yang semoga bukan hanya berlangsung sekali dan hilang bak ditelan bumi.
“Harapannya, semoga kegiatan donor darah ini bisa berjalan secara rutin, mungkin bisa per enam bulan atau bahkan per tiga bulan. Dan mungkin, bisa ada kegiatan lain yang melibatkan OSIS atau pun siswa lain yang sifatnya memberi manfaat kepada banyak orang,” pungkasnya.