Saatnya Peduli Terhadap Kesehatan Kita
Published Date: 10 March 2022
Apa itu sehat? Menurut World Health Organization (1947), kesehatan adalah suatu keadaan yang sempurna baik secara fisik, mental dan sosial, tidak hanya sekadar bebas dari penyakit atau kelemahan. Hal ini juga dibahas menurut UU 23 tahun 1992 tentang kesehatan yang menyatakan bahwa kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang mungkin hidup produktif secara sosial dan ekonomis.
Dengan demikian mengapa sehat itu penting? Menurut Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) tercatat bahwa di Indonesia jumlah penduduknya sudah mencapai 273,87 juta jiwa pada 31 Desember 2021. Dengan jumlah penduduk yang tinggi ini, maka akan didapati masyarakat Indonesia dengan kesehatan yang beragam, baik yang sehat hingga penderita penyakit kronis.
Penyakit yang saat ini dibahas ialah diabetes melitus, belum lagi penyakit-penyakit yang lain. Diabetes melitus merupakan penyakit akibat kadar gula seseorang melebihi batas normal. Dimana kadar gula dalam darah ini dihasilkan dari makanan sehari-hari seperti makanan yang mengandung karbohidrat sederhana, karbohidrat sendiri mengandung senyawa glukosa.
Senyawa glukosa ini sangat diperlukan seseorang dalam satuan hari sebagai sumber energi yang utama, prosesnya akan membentuk menjadi senyawa glikogen yang disimpan di dalam hati dan juga otot sebagai cadangan energi manusia. Jika seseorang ingin menggunakan kadar glikogen atau kadar gula dalam darah, maka harus beraktivitas minimal 30 menit. Jika tidak, maka sumber energi yang sudah berada di dalam hati dan otot akan menjadi lemak yang akan meningkatkan resiko terkena obesitas.
Dilansir dari International Diabetes Federation (IDF) pada tahun 2021 sekiranya ada 537 juta orang dewasa (20-79 tahun) di dunia atau 1 dari 10 hidup dengan diabetes, termasuk diabetes tipe 1 dan tipe 2, serta diagnosis dan diabetes yang terdiagnosis. Angka ini diprediksi akan meningkat menjadi 643 juta jiwa penderita diabetes pada 2030 dan 784 juta pada 2045. Indonesia sendiri menempati posisi 5 dunia masyarakat dengan penderita diabetes terbanyak pada 2021 yaitu 19,5 juta dan akan diprediksi meningkat jadi 28,6 juta pada tahun 2045.
Kebiasaan masyarakat milenial saat ini ialah sangat senang mengkonsumsi junk food atau minuman-minuman cepat saji, disebabkan prosesnya cepat dan rasanya enak, sehingga menjawab keterbutuhan tren masa kini yang identik dengan serba instan namun tercukupinya apa yang diinginkan. Walaupun, pada dasarnya banyak yang tidak mengetahui status gizi dari makanan atau minuman tersebut. Dikhawatirkan makanan tersebut melebihi batas normal kebutuhan konsumsi makanan dalam satu hari.
Menurut sumber situs daftar gizi makanan yang sehari-hari kita makan fatsecret.co.id, yang di dalamnya terdapat informasi gizi salah satu produk minuman instan yaitu Chatime dengan menu Taro Milk Tea, ia memiliki kandungan gula sekitar 54,50g untuk ukuran regular. Kandungan tersebut tentu melebihi batas yang dikemukakan oleh Kemenkes 2021.
Belum lagi memakan-makanan yang berasal dari karbohidrat seperti nasi, roti gandum, tepung-tepungan. Apakah hal ini dapat mempengaruhi kesehatan? Jawabannya, iya. Jika kondisi di mana tubuh kita merasa tidak sehat, maka kita akan sulit untuk menggerakkan tubuh kita. Jika kita sulit menggerakkan tubuh kita maka aktivitas sehari-hari akan menjadi terganggu salah satunya adalah beribadah.
Solusi Hidup Sehat
Bagaimana solusinya? Solusinya adalah mengatur jumlah gizi asupan makan kita, dan memilih makanan dengan cara pengolahan yang baik seperti menghindari makanan dengan cara di goreng dan mengganti pengolahan makanan dengan cara di rebus atau di kukus. Sehingga kadar lemak yang terkandung di dalamnya akan sedikit, dibandingkan makanan yang disajikan dengan cara di goreng.
Apakah cukup dengan mengatur jumlah gizi saja? Apakah dengan demikian dapat dikatakan seseorang terbebas dari penyakit dan sehat? Tentu tidak. Mengapa? Dikarenakan seseorang perlu mengolah raganya dengan baik. Struktur tubuh terdiri dari otot dan tulang pada tubuh manusia, ini sangat perlu untuk dilatih demi meningkatkan kebugaran serta meminimalisir kadar lemak di dalam tubuh. Menurut Kemenkes 2019, masyarakat setidaknya melakukan aktivitas fisik atau selama minimal 30 menit setiap harinya.
Olahraga yang dimaksud tidak hanya berfokus pada peningkatan massa otot saja, akan tetapi juga sangat diperlukan untuk melatih sistem jantung dan paru (cardiovascular). Aktivitas fisik yang tujuannya untuk melatih jantung dan paru (cardiovascular), dapat dilakukan dengan seseorang memilih aktivitas fisik yang sifatnya aerobik. Dikarenakan pada saat aktivitas yang intensitasnya sedang dan dalam durasi lebih dari 30 menit, akan melatih sistem kerja jantung. Di mana kerja jantung ini berfungsi sebagai pemompa darah ke seluruh tubuh. Dengan kata lain, zat makanan atau lemak yang ada di dalam darah (trigliserida) ini tidak menumpuk di dalam pembuluh darah dan darah menjadi bersih.
Manfaat Hidup Sehat
Apa manfaat mengatur pola hidup yang sehat? Jika kita ingin sehat dan terhindar dari penyakit seperti diabetes melitus perlu menerapkan pola hidup sehat yang baik dengan cara berolahraga setiap hari minimal 30 menit serta mengatur gizi dari asupan makanan dan hindari minuman yang mengandung glukosa tinggi serta mengganti minuman banyak rasa dengan air mineral yang cukup. Asupan air mineral untuk manusia sangat bervariasi tergantung pada aktivitas seseorang.
Jika seseorang aktivitas dalam satu hari dengan intensitas yang normal, Kemenkes telah mengemukakan anjuran asupan air mineral, pada orang dewasa yaitu sekitar delapan gelas berukuran 230 ml atau setara dengan 2 liter. Selain dari minuman, makanan juga dapat memberikan asupan cairan pada tubuh yaitu sekitar 20%. Cairan dari makanan terutama diperoleh dari buah dan sayur, misalnya bayam dan semangka ini mengandung 90% air.
Menurut Nika Anita Sari, dkk (2017) air merupakan zat gizi penting yang dibutuhkan oleh tubuh. Dehidrasi merupakan kondisi kekurangan cairan yang keluar lebih banyak daripada jumlah cairan yang masuk. Kandungan air tubuh berbeda antar manusia tergantung pada proporsi jaringan otot dan jaringan lemak. Asupan air mineral ini sangat penting bagi tubuh manusia, jika seseorang kekurangan cairan (dehidrasi) maka fungsi kerja tubuh akan melemah.
Menurut Rismayanthi (2012) dehidrasi dapat diartikan sebagai kekurangan cairan dalam tubuh lebih besar dari pada jumlah yang masuk. Salah satu faktor terjadinya dehidrasi adalah kelebihan berat badan (overweight). Terjadinya penumpukan lemak tubuh pada orang obesitas dapat meningkatkan berat badan tanpa menambah kandungan air dalam tubuh (Batmanghelidj, 2007). Penelitian di Amerika pada populasi orang dewasa menunjukkan bahwa Indeks Massa Tubuh memiliki hubungan positif dengan asupan air minuman dan total asupan airnya. (Kant, et al., 2009).
Maka dari itu kita perlu memperhatikan kesehatan mulai sejak dini, yaitu dengan memperoleh ilmu seputar tentang kesehatan dan menerapkan pola hidup sehat seperti mengatur status gizi makanan dalam sehari agar kita terhindar dari berbagai macam penyakit degeneratif. Selain itu juga selalu luangkan waktu minimal 30 menit untuk berolahraga, karena aktivitas ini yang bisa memicu fungsi organ tubuh kita bekerja dengan baik. Sehingga tubuh kita akan memperoleh kenyamanan dalam beribadah dan aktivitas yang kita lakukan sehari-hari.
Referensi
- Rismayanthi, C. (2012). Persepsi atlet terhadap macam, fungsi cairan, dan kadar hidrasi tubuh di unit kegiatan mahasiswa olahraga. MEDIKORA, 9(1), 1-14. Diakses dari http://id.portalgaruda.org/?ref=browse&mod=viewarticle&article= 355512
- http://p2ptm.kemkes.go.id/preview/infografhic/berapa-takaran-normal-air-agar-tidak-kekurangan-cairan-dalam-tubuh
- https://pusdatin.kemkes.go.id/article/view/20111800001/diabetes-melitus.html
- https://idf.org/
2 thoughts on “Saatnya Peduli Terhadap Kesehatan Kita”