Konsep Rezeki: Doa, Usaha dan Tawakal
Published Date: 30 September 2023
Salah satu konsep yang paling penting dan mendasar dalam kehidupan seorang muslim adalah rezeki. Dalam bahasa Arab, kata “rezeki” berasal dari kata “razaqa“, yang berarti memberikan makanan atau sumber daya hidup. Rezeki dalam ajaran agama Islam mencakup segala sesuatu yang diberikan kepada manusia oleh Allah untuk memenuhi kebutuhan fisik, mental, dan spiritual mereka. Kita akan membahas konsep rezeki dalam Islam, alasan di baliknya, usaha yang harus dilakukan untuk mendapatkan rezeki, dan betapa pentingnya tawakal kepada Allah Ta’ala.
Rezeki dalam Al-Qur’an
Konsep rezeki dalam Islam disebutkan dalam banyak ayat Al-Quran. Salah satu ayat yang paling terkenal adalah dalam Surat At-Talaq ayat 2-3:
فَاِذَا بَلَغْنَ اَجَلَهُنَّ فَاَمْسِكُوْهُنَّ بِمَعْرُوْفٍ اَوْ فَارِقُوْهُنَّ بِمَعْرُوْفٍ وَّاَشْهِدُوْا ذَوَيْ عَدْلٍ مِّنْكُمْ وَاَقِيْمُوا الشَّهَادَةَ لِلّٰهِ ۗذٰلِكُمْ يُوْعَظُ بِهٖ مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِ ەۗ وَمَنْ يَّتَّقِ اللّٰهَ يَجْعَلْ لَّهٗ مَخْرَجًا ۙ# وَّيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُۗ وَمَنْ يَّتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ فَهُوَ حَسْبُهٗ ۗاِنَّ اللّٰهَ بَالِغُ اَمْرِهٖۗ قَدْ جَعَلَ اللّٰهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا
Artinya: “Apabila mereka telah mendekati akhir idahnya, rujuklah dengan mereka secara baik atau lepaskanlah mereka secara baik dan persaksikanlah dengan dua orang saksi yang adil dari kamu dan hendaklah kamu tegakkan kesaksian itu karena Allah. Yang demikian itu dinasihatkan kepada orang-orang di antara kamu yang beriman kepada Allah dan hari akhir. Siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya. dan menganugerahkan kepadanya rezeki dari arah yang tidak dia duga. Siapa yang bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)-nya. Sesungguhnya Allah-lah yang menuntaskan urusan-Nya. Sungguh, Allah telah membuat ketentuan bagi setiap sesuatu.”
Dalam ayat ini ditekankan bahwa Allah Ta’ala adalah sumber utama dari segala rezeki, dan perintah utama yang Dia berikan kepada manusia adalah untuk bertakwa dan bertawakal kepada-Nya semata. Dengan demikian, jika seseorang benar-benar bertakwa dan bertawakal kepada-Nya semata, Allah Ta’ala akan memberi mereka rezeki dari sumber yang tidak terduga dan akan memberikan mereka semua yang mereka butuhkan.
Hikmah di Balik Rezeki
Semua yang Allah ciptakan untuk manusia memiliki manfaatnya sendiri, dan rezeki adalah salah satunya. Rezeki memiliki hikmah yang Allah Ta’ala sertakan bersamanya agar manusia dapat belajar, di antara hikmah tersebut adalah:
1.Ujian Serta Pembuktian Keimanan. Allah menggunakan rezeki untuk menguji iman dan ketekunan seseorang. Bagaimana seseorang merespons rezeki dapat menjadi bukti iman mereka karena Allah dapat memberikan atau menahan rezeki sesuai dengan rencana-Nya. Seperti yang difirmankan oleh Allah Ta’ala dalam QS. Al-Fajr ayat 15-16:
فَأَمَّا الْإِنْسَانُ إِذَا مَا ابْتَلَاهُ رَبُّهُ فَأَكْرَمَهُ وَنَعَّمَهُ فَيَقُولُ رَبِّي أَكْرَمَنِ (15)
وَأَمَّا إِذَا مَا ابْتَلَاهُ فَقَدَرَ عَلَيْهِ رِزْقَهُ فَيَقُولُ رَبِّي أَهَانَنِ (16)
“Adapun manusia apabila Rabbnya mengujinya lalu Dia dimuliakan-Nya dan diberi-Nya kesenangan, Maka Dia akan berkata: “Rabbku telah memuliakanku”. Adapun bila Rabbnya mengujinya lalu membatasi rezekinya Maka Dia berkata: “Rabbku menghinakanku“.
2. Pengingat Akan Kuasa Allah Ta’ala. Rezeki mengingatkan kita pada kekuatan dan karunia Allah. Mereka harus bersyukur dan rendah hati karena semua yang mereka miliki adalah anugerah dari-Nya. Dalam hal ini Allah menerangkannya dalam surat Al-Isra ayat 30:
اِنَّ رَبَّكَ يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَنْ يَّشَاۤءُ وَيَقْدِرُ ۗاِنَّهٗ كَانَ بِعِبَادِهٖ خَبِيْرًاۢ بَصِيْرًا ࣖ
“Sesungguhnya Tuhanmu melapangkan rezeki bagi siapa yang Dia kehendaki dan menyempitkan (-nya bagi siapa yang Dia kehendaki). Sesungguhnya Dia Maha Teliti lagi Maha Melihat hamba-hamba-Nya.”
3. Sumber Harapan. Rezeki memberikan harapan. Jika seseorang menghadapi masalah keuangan atau masalah lain dalam hidup mereka, mereka harus mengingat bahwa Allah adalah Pemberi Rezeki yang maha kuasa dan dapat mengubah situasi kapan saja. Hal ini disebutkan Allah Ta’ala dalam firman-Nya Surat Hud ayat 6:
وَمَا مِنْ دَاۤبَّةٍ فِى الْاَرْضِ اِلَّا عَلَى اللّٰهِ رِزْقُهَا وَيَعْلَمُ مُسْتَقَرَّهَا وَمُسْتَوْدَعَهَا ۗ كُلٌّ فِيْ كِتٰبٍ مُّبِيْنٍ
“Tidak satu pun hewan yang bergerak di atas bumi melainkan dijamin rezekinya oleh Allah. Dia mengetahui tempat kediamannya dan tempat penyimpanannya. Semua (tertulis) dalam Kitab yang nyata (Lauh Mahfuz).”
4. Bentuk Kepedulian Sosial. Rezeki dalam Islam juga melibatkan tanggung jawab untuk berbagi dengan orang yang tidak beruntung. Dalam masyarakat Muslim, sedekah adalah salah satu dari banyak bentuk kepedulian sosial dan solidaritas yang diajarkan. Allah Ta’ala berfirman dalam surat Saba ayat 39:
قُلْ اِنَّ رَبِّيْ يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَنْ يَّشَاۤءُ مِنْ عِبَادِهٖ وَيَقْدِرُ لَهٗ ۗوَمَآ اَنْفَقْتُمْ مِّنْ شَيْءٍ فَهُوَ يُخْلِفُهٗ ۚوَهُوَ خَيْرُ الرّٰزِقِيْنَ
Katakanlah (Nabi Muhammad), “Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezeki kepada siapa yang Dia kehendaki di antara hamba-hamba-Nya dan menyempitkannya.” Suatu apa pun yang kamu infakkan pasti Dia akan menggantinya. Dialah sebaik-baik pemberi rezeki.”
Peran Usaha Manusia Dalam Mencari Rezeki
Sementara Allah adalah sumber utama rezeki, Islam juga mengajarkan pentingnya usaha manusia dalam mencari rezeki. Nabi Muhammad Shallahualaihi wa sallam bersabda,
عَنْ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ:سَمِعْتُ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: لَوْ اَنَّكُمْ تَتَوَكَّلُونَ عَلَى اللهِ حَقَّ تَوَكُّلِهِ لَرَزَقَكُمْ كَمَا يَرْزُقُ الطَّيْرَ, تَغْدُو خِمَاصًا وَتَرُوحُ بِطَانًا.
Artinya: “Dari Umar Radhiyallahu ‘anhu, ia berkata: Aku pernah mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Kalau kalian bertawakal kepada Allah dengan sebenar-benar tawakal, maka niscaya Allah akan memberikan kalian rezeki sebagaimana Allah memberi rezeki kepada burung; ia pergi pagi hari dalam keadaan perutnya kosong, lalu pulang pada sore hari dalam keadaan kenyang.” [HR Tirmidzi, no. 2344; Ahmad (I/30)]
Usaha manusia dalam mencari rezeki adalah cara untuk mengekspresikan rasa syukur kepada Allah. Allah memberi manusia akal, kemampuan, dan kekuatan untuk bekerja dan menciptakan peluang rezeki. Sehingga tidaklah seseorang yang mengaku bertakwa dan bertawakal kepada Allah Ta’ala kecuali ia berusaha keras dalam beribadah dan mencari rezeki yang halal baginya dan keluarganya. Oleh karena itu, berusaha dengan sungguh-sungguh adalah bentuk ibadah yang penting dalam Islam.
Tawakal kepada Allah Dalam Mengharap Rezeki
Meskipun manusia harus berusaha untuk mencari rezeki, mereka juga harus memiliki tawakal yang kuat kepada Allah. tawakal ini mencakup tawakkal, yaitu meletakkan segala usaha dan hasilnya sepenuhnya dalam tangan Allah.
Tawakal bukan berarti manusia tidak perlu bekerja keras atau merencanakan masa depan mereka. Sebaliknya, tawakal adalah sikap hati yang mengakui bahwa akhirnya Allah yang memiliki kendali mutlak atas rezeki. Ini mengurangi stres dan kecemasan yang berlebihan terkait dengan rezeki, karena seseorang tahu bahwa Allah akan memberikan apa yang terbaik bagi mereka. Penting bagi setiap muslim untuk mengamalkan prinsip berusaha, berdoa, dan bertawakal.
Usaha tanpa Doa = Sombong, Doa tanpa Usaha = Omong Kosong, satukanlah Usaha dan Doa lalu akhiri dengan Tawakal.
Cara Mencari Rezeki yang Halal
Rezeki yang halal adalah rezeki yang diperoleh dengan cara yang halal, sesuai dengan perintah Allah Ta’ala , dan tidak mengandung hal-hal yang dilarang atau diharamkan oleh Allah SWT. Islam sangat menekankan pentingnya mendapatkan rezeki yang halal. Beberapa cara untuk mencari rezeki yang halal dalam Islam adalah:
- Berusaha dengan Sungguh-sungguh: Kerja keras, dedikasi, dan profesionalisme dalam pekerjaan adalah kunci untuk mencari rezeki yang halal.
- Menghindari Riba: Riba diharamkan dalam Islam, jadi hindarilah transaksi yang melibatkan bunga atau riba.
- Berbisnis dengan Etika: Jika Anda seorang pengusaha, pastikan bisnis Anda beroperasi dengan integritas dan etika yang tinggi.
- Berzakat dan Berinfaq: Selalu berzakat dan berinfaq untuk membantu yang membutuhkan, karena ini membantu membersihkan rezeki Anda.
Dalam agama Islam, rezeki adalah anugerah yang diberikan oleh Allah yang mencakup segala sesuatu yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan fisik, mental, dan spiritual manusia. Konsep ini menunjukkan betapa pentingnya tawakal kepada Allah, usaha manusia, dan rasa syukur. Meskipun manusia harus berusaha keras untuk mendapatkan rezeki, mereka juga harus tawakal, yaitu tawakal sepenuhnya kepada Allah. Dalam Islam, kewajiban untuk mencari rezeki yang halal termasuk berusaha dengan sungguh-sungguh, menghindari riba, berbisnis dengan etika, berzakat dan berinfaq. Memahami konsep rezeki dalam Islam membantu seseorang mengimbangi usaha dan tawakal kepada Allah dalam kehidupan sehari-hari.
Editor: Dimas Ronggo