Membacakan Cerita untuk Buah Hati

Ada beragam alternatif untuk menanamkan nilai-nilai kebaikan pada anak, terlebih bila anak-anak sedang berada pada usia emas tumbuh kembangnya. Setelah memiliki visi berkeluarga yang baik, didukung dengan kesamaan frekuensi dalam menjalani kehidupan bersama pasangan, hingga kepemilikan waktu yang efektif bersama anak tercinta, sebagai modal mendidik keluarga dengan baik.

Penanaman nilai-nilai kebaikan pada anak, juga dapat diisi melalui hal yang menyenangkan dan mengambil waktu tak perlu banyak. Salah satunya adalah dengan membacakan dongeng. Dongeng dikenal sebagai metode efektif kepada anak untuk memberikan contoh-contoh keteladanan, yang mampu mengimbangi permainan anak ketika berada di luar rumah bersama teman-temannya. Dongeng juga dapat menguatkan hubungan emosional antara anak dengan orang tua. Dengan dongeng, akan memunculkan perhatian orang tua kepada anak, anak diajak melakukan stimulus untuk bertanya pada hal-hal yang belum diketahui karena didukung oleh adanya rasa penasaran dari pembacaan kisah, sampai dengan upaya untuk memunculkan kenangan membekas pada hati anak saat mereka dewasa nanti.

Agar membacakan kisah kepada anak menjadi efektif, setidaknya ada beberapa hal yang dapat menjadi perhatian,

Pertama, tentukan waktu yang tepat. Kita harus bisa menentukan waktu yang tepat untuk membacakan dongeng. Karena jika salah timing, bisa-bisa anak anak meronta-ronta menolak. Dan pemaksaan untuk hal ini juga sebaiknya dihindarkan.

Waktu yang tepat untuk membacakan kisah kepada anak dapat dicoba sebelum mereka tidur di malam hari. Walau pun kita hanya memiliki waktu sekadar 10-15 menit sebelum tidur. Itulah mengapa, kisah yang dibacakan haruslah singkat, mengundang rasa penasaran, dan mengena nilai-nilainya terhadap kehidupan anak.

Kedua, tampilkan suara dan pembawaan ekspresif. Sebab yang diajak bercerita adalah anak-anak kita, tentu tidak perlu lagi ada rasa malu untuk menyampaikan sisi-sisi kekanak-kanakan kita. Justru dengan demikian menjadi penilaian istimewa di mata anak, bahwa orang tuanya sangat ramah dan bersahabat terhadap mereka. Ekspresi yang unik dan lucu adalah nilai tambah agar anak bisa tetap fokus memerhatikan dan merasa seperti di dalam cerita tersebut. Semakin seru pembawaan ceritanya, semakin mudah anak-anak akan memahami cerita dari kita.

Ketiga, Improvisasi yang mendekati kenyataan pada tokoh yang diceritakan, metode ini bisa dimunculkan apabila orang tua telah mengenal jalan cerita yang dibacakan. Akan tetapi kadang kita mungkin terlupa, dengan suatu tokoh, hal ini dapat ditempuh melalui cara berimprovisasi dengan menirukan ciri-ciri tokoh tersebut. Misalnya, tokoh kelinci, “Di sebuah hutan, ada hewan yang… Hmm hewan apa ya yang suka meloncat-loncat, dan telinganya panjang?”. Anak-anak biasanya akan menyambut dengan teriakan “Kelinciiii!”. Improvisasi dalam bentuk pertanyaan akan membuat interaksi yang positif dengan anak.

Keempat, inti dari berkisah adalah nilai dari apa yang dikisahkan. Hal ini jangan terlewat dan kita fokus pada tokohnya yang bersifat rekaan, nilai hal perlu dari tujuan pengkisahan tersebut. Sekali pun kisah yang dibacakan disampaikan dalam waktu terbatas. Penting sekali menjelaskan dengan sederhana dan ringkas pesan dan hikmah suatu cerita, karenanya akan membekas terus ke anak-anak dalam tingkah laku mereka sehari-hari. Sudah tidak relevan lagi, mengajarkan adab atau akhlak hanya dengan memberi instruksi-instruksi atau sekadar berbicara. Dengan watak tokoh-tokoh dalam cerita yang baik tentu lebih efektif bagi perkembangan mereka.

Hal-hal di atas adalah upaya-upaya dalam menyampaikan nilai kehidupan bagi anak melalui metode berkisah, atau bahasa mudahnya adalah mendongeng. Kisah yang dipilihkan dengan baik, tentu akan menjadi nilai positif bagi anak. Terlebih, dalam Islam, tidak kurang kisah-kisah penuh hikmah yang dapat diceritakan kepada anak. Kisah tentang umat terdahulu, berita tentang musibah yang pernah ada, hingga cerita yang Allah firmankan dalam Al Qur’an selalu memiliki nilai abadi sepanjang masa.

Ahmad Firdaus
[Guru Bahasa Inggris di SMA Future Gate Bekasi.]

Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *