Persiapkan Bekal Terbaik Sebelum Hari Kiamat!

Salah satu rukun iman yang wajib diyakini oleh kita sebagai kaum muslimin adalah percaya akan adanya hari kiamat. Pada waktu yang telah Allah tentukan, bumi dan alam semesta akan mengalami kehancuran yang dahsyat, itulah yang dinamakan Hari Kiamat atau Hari Akhir. Dinamakan Hari Akhir karena tidak akan ada lagi hari setelahnya. Beriman kepada Hari Akhir diartikan sebagai “Beriman dengan segala hal yang berkaitan dengan hari akhir tersebut mulai dari kematian, fitnah kubur, nikmat kubur, azab kubur, tanda-tanda hari kiamat, kebangkitan manusia, dikumpulkannya manusia, perhitungan dan penimbangan ‘amal,  dan seterusnya sampai masuknya manusia ke dalam surga atau neraka”.

Beriman kepada Hari Akhir termasuk rukun iman sehingga wajib diyakini kedatangannya. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam Al-Qur’an surat An-Nisaa’ ayat 136,

وَمَن يَكْفُرْ بِٱللَّهِ وَمَلَٰٓئِكَتِهِۦ وَكُتُبِهِۦ وَرُسُلِهِۦ وَٱلْيَوْمِ ٱلْءَاخِرِ فَقَدْ ضَلَّ ضَلَٰلًۢا بَعِيدًا

“Barang siapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya.”

Ketika ditanya perkara iman, Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda -yang artinya-, “Engkau beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya dan juga hari akhir, dan engkau beriman dengan takdir yang baik maupun yang buruk.” (HR. Muslim)

Tidak ada yang mengetahui kapan terjadinya hari kiamat kecuali Allah semata. Di dalam surat Al-A’raf ayat 187 Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

يَسْـَٔلُونَكَ عَنِ ٱلسَّاعَةِ أَيَّانَ مُرْسَىٰهَا ۖ قُلْ إِنَّمَا عِلْمُهَا عِندَ رَبِّى ۖ

لَا يُجَلِّيهَا لِوَقْتِهَآ إِلَّا هُوَ ۚ ثَقُلَتْ فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ ۚ لَا تَأْتِيكُمْ إِلَّا بَغْتَةً ۗ يَسْـَٔلُونَكَ كَأَنَّكَ حَفِىٌّ عَنْهَا ۖ قُلْ إِنَّمَا عِلْمُهَا عِندَ ٱللَّهِ وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَ ٱلنَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ

“Mereka menanyakan kepadamu (Muhammad) tentang kiamat, “Bilakah terjadinya?” Katakanlah, “Sesungguhnya pengetahuan tentang kiamat itu adalah pada sisi Tuhanku; tidak seorangpun yang dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain Dia. Kiamat itu amat berat (huru-haranya bagi makhluk) yang di langit dan di bumi. Kiamat itu tidak akan datang kepadamu melainkan dengan tiba-tiba”. Mereka bertanya kepadamu seakan-akan kamu benar-benar mengetahuinya. Katakanlah, “Sesungguhnya pengetahuan tentang hari kiamat itu adalah di sisi Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.””

Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, Malaikat Jibril pernah menjelma menjadi seorang laki-laki dan datang kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam lalu bertanya tentang kapan hari kiamat terjadi. Lalu beliau Shallallahu alaihi wasallam menjawab, “Tidaklah yang ditanya lebih mengetahui daripada yang bertanya.”.

Bekal untuk Hari Kiamat

Kita harus meyakini bahwa perjalanan ke negeri akhirat adalah perjalanan yang sangat panjang. Seseorang perlu ‘bekal’ yang cukup untuk dapat sampai ke surganya Allah. Bekal tersebut adalah ketakwaan kepada Allah Azza wa Jalla. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam surat Al-Baqarah ayat 197,

وَتَزَوَّدُوا۟ فَإِنَّ خَيْرَ ٱلزَّادِ ٱلتَّقْوَىٰ ۚ وَٱتَّقُونِ يَٰٓأُو۟لِى ٱلْأَلْبَٰبِ

Dan hendaklah kalian berbekal, maka sebaik-baik bekal adalah ketakwaan.”

Bertakwa kepada Allah dengan cara melaksanakan perintah Allah berdasarkan dalil yang sahih dengan niat mengharap pahala dari Allah Subhanahu wa Ta’ala. Serta menjauhi maksiat kepada-Nya, berdasarkan dalil yang sahih karena takut pada azab Allah. Orang yang berbahagia kelak di hari akhir adalah orang yang bersabar di dunia ini dan istiqomah untuk mengumpulkan bekal yang cukup bagi perjalanan yang sangat panjang tersebut. Mereka tidak takut dengan apa yang akan mereka hadapi dan tidak bersedih dengan apa yang sudah mereka tinggalkan.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam surat Al-Ahqaf ayat 13,

إِنَّ ٱلَّذِينَ قَالُوا۟ رَبُّنَا ٱللَّهُ ثُمَّ ٱسْتَقَٰمُوا۟ فَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ

“Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan “Rabb kami adalah Allah” kemudian mereka beristiqomah,
maka tidak ada ketakutan atas mereka dan mereka tidak akan bersedih.”

Sementara orang yang celaka di akhirat adalah orang yang mengikuti hawa nafsunya selama di dunia dan dia lalai dengan hari pembalasan.

Allah berfirman di dalam surat Al-Insan ayat 27,

إِنَّ هَٰٓؤُلَآءِ يُحِبُّونَ ٱلْعَاجِلَةَ وَيَذَرُونَ وَرَآءَهُمْ يَوْمًا ثَقِيلًا

Sesungguhnya mereka mencintai kehidupan dunia dan meninggalkan hari yang berat yang ada di belakang mereka.

Perintah Allah yang dijalankan secara ikhlas dan sesuai dengan sunnah Nabi Shallallahu alaihi wasallam maka akan menjadi khasanah/pahala dan bekal menuju negeri akhirat bagi seorang hamba. Perintah yang paling dicintai oleh Allah adalah apa-apa yang Allah wajibkan.

Rasulullah Shalallahu alaihi wasallam bersabda, “Allah Subhana wa Ta’ala berkata, “Dan tidaklah hamba-Ku bertaqarub kepada-Ku dengan sesuatu yang lebih Aku cintai daripada yang sudah Aku wajibkan atasnya,” (HR. Al Bukhari). Oleh karena itu, seorang muslim hendaknya memperhatikan kewajiban-kewajiban yang sudah ditentukan atasnya dan melaksanakan kewajiban tersebut dengan sebaik-baiknya. Kewajiban di sini berkaitan dengan hak Allah seperti tauhid, salat 5 waktu, melaksanakan zakat, Puasa Ramadan, maupun haji bagi yang mampu.

Kemudian apabila seseorang memiliki waktu dan kemampuan, hendaknya ia menambah bekal dengan berbagai amal salih yang mustahab atau disunahkan seperti salat tahajud, puasa senin-kamis, membaca Al-Qur’an, dan lain sebagainya. Memilih di antara amalan-amalan tersebut, yang bisa dikerjakan dengan baik, dan dilakukan secara terus menerus. Beberapa amalan yang besar pahalanya adalah menuntut ilmu agama, dzikrullah, berjihad dan berdakwah di jalan Allah. 

Dosa yang Membuat Kekal di Akhirat

Selain daripada itu, yang merupakan bekal perjalanan menuju akhirat adalah meninggalkan kemaksiatan. Yang mana apabila kemaksiatan ini ditinggalkan karena takut kepada Allah, maka akan menjadi pahala bagi seorang hamba. Sebaliknya apabila kemaksiatan dilakukan oleh seorang hamba, maka itu akan menjadi ‘sayyi’ah‘ (dosa) yang akan membahayakan keselamatannya di akhirat kelak.

Ada beberapa tingkatan dosa dan yang paling berbahaya adalah dosa yang mengekalkan pelakunya di dalam neraka apabila dia mati dan tidak bertaubat dari dosa tersebut. Dosa-dosa tersebut antara lain: 

  • Kufur Besar/Kekafiran

Kufur adalah menentang apa yang dibawa oleh seorang utusan Allah menentang tauhid, mendustakan kenabian Shallallahu alaihi wasallam dan  mengingkari syariat yang beliau bawa, mengejek dan mengolok-olok Allah, Rasul-Nya, dan ayat-ayat-Nya, dan lain sebagainya. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam surat Al-Baqarah ayat 39,

وَٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ وَكَذَّبُوا۟ بِـَٔايَٰتِنَآ أُو۟لَٰٓئِكَ أَصْحَٰبُ ٱلنَّارِ ۖ هُمْ فِيهَا خَٰلِدُونَ

“Dan orang-orang yang kufur dan mendustakan ayat-ayat Kami, mereka lah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.”

  • Syirik Besar

Syirik lebih khusus daripada kekufuran. Setiap syirik adalah kekufuran namun tidak setiap kekufuran adalah syirik. Allah berfirman,

إِنَّهُۥ مَن يُشْرِكْ بِٱللَّهِ فَقَدْ حَرَّمَ ٱللَّهُ عَلَيْهِ ٱلْجَنَّةَ وَمَأْوَىٰهُ ٱلنَّارُ ۖ وَمَا لِلظَّٰلِمِينَ مِنْ أَنصَارٍ

“Sesungguhnya barangsiapa yang menyekutukan Allah, Allah akan mengharamkan atasnya surga
dan tempat kembalinya adalah neraka dan tidak ada penolong bagi orang-orang yang berbuat dzalim.” (Al Maidah: 72)

  • Nifak Besar

Menyembunyikan kekufuran di dalam hati dan menampakkan keimanan dengan lisan dan perbuatan. Orang-orang munafik termasuk orang kafir bahkan lebih besar dosanya daripada orang kafir yang menampakkan kekafirannya. Azab Allah terhadap mereka lebih dahsyat. Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam surat An-Nisa ayat 145,

إِنَّ ٱلْمُنَٰفِقِينَ فِى ٱلدَّرْكِ ٱلْأَسْفَلِ مِنَ ٱلنَّارِ وَلَن تَجِدَ لَهُمْ نَصِيرًا

Sesungguhnya orang-orang munafik berada pada lapisan paling bawah dari neraka.
Dan engkau tidak akan mendapatkan penolong bagi mereka

Mohonlah ampun dan perlindungan Allah agar kita dihindarkan dan dijauhkan dari berbagai perbuatan maksiat. Serta mintalah kepada Allah supaya dapat beramal dan memohon supaya amalan tersebut diterima. Sebab pada akhirnya, rahmat dan kasih sayang Allah lebih kita harapkan daripada amalan-amalan kita.

Referensi:
https://tafsirweb.com

Author

1 thought on “Persiapkan Bekal Terbaik Sebelum Hari Kiamat!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *