Pro dan Kontra Hadirnya Artificial Intelligence

Pro kontra kehadiran Artificial Intelligence (AI) terus menggema dalam hubungannya dengan profesi dan pekerjaan manusia. Pihak pro menganggap bahwa kehadiran AI dapat membuat proses bekerja menjadi lebih efisien dan menghemat waktu. Tidak masalah jika memang pekerjaan tersebut nantinya akan menggantikan peran manusia, selama target perusahaan dapat tercapai dengan baik. Sementara mereka yang kontra biasanya berasal dari kalangan pekerja itu sendiri. Kehadiran perangkat pintar tersebut sedikit banyak akan menggerus kesempatan untuk mendapatkan lapangan pekerjaan. Bagi yang sudah bekerja, maka AI dapat menjadi ancaman bagi mereka karena potensi yang dimiliki mampu menggantikan peran manusia. Memang diperlukan sikap tenang dalam melihat fenomena kehadiran AI dan dampaknya bagi kehidupan umat manusia itu sendiri.

AI, atau kita dapat menyebutnya sebagai kecerdasan buatan merupakan bagian dari program komputasi yang dikembangkan sendiri oleh  manusia. Program ini dirancang sedemikian rupa agar dapat melakukan pekerjaan lebih rumit dibandingkan hanya sekadar menghitung. Sejauh ini AI hanya dapat bekerja sesuai dengan objectives yang telah diprogram sebelumnya sehingga tidak ada kemungkinan AI akan menjelma jadi inisiator dalam pekerjaan. Manusia tetap dibutuhkan dalam proses pekerjaan yang menggunakan AI.

Itulah mengapa belakangan dapat kita jumpai adanya orang yang berusaha mempelajari cara memberikan tugas (prompt) dalam program AI. Itu dilakukan untuk memudahkan program dalam mengeksekusi perintah sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Meskipun begitu, kemampuan AI terkadang dianggap lebih superior dibandingkan dengan kemampuan manusia terutama dalam kecepatan untuk menyelesaikan pekerjaan. AI dianggap mampu memberikan jawaban memuaskan hanya dalam waktu singkat, ketika manusia kebanyakan perlu melakukan proses pencarian terlebih dulu sebelum memberikan jawaban.

Tidak heran apabila kemudian banyak orang kini lebih memilih menggunakan AI dalam mencari informasi dan menyelesaikan pekerjaan yang dimilikinya. Peran AI terutama dibutuhkan dalam pekerjaan komersial yang memang membutuhkan proses cepat serta mempertimbangkan biaya dalam pengerjaannya. Menurut Dr. Hendra Jaya, S.Pd., M.T., dkk. dalam Kecerdasan Buatan, setidaknya ada beberapa poin yang dapat ditemukan sebagai keuntungan dari menggunakan AI dalam kehidupan terutama di bidang komersial:

  • Bersifat permanen

Kecerdasan buatan dibuat agar bertahan selama mungkin. Hal itu jelas berbeda dengan kecerdasan manusia yang bergantung pada usia manusia itu sendiri. Manusia akan memiliki masa penurunan kemampuan sehingga kecerdasan yang dimiliki pun berangsur akan berubah bahkan dapat hilang akibat lupa. Berbeda dengan AI yang memang dibuat lebih stabil sepanjang masa. Syaratnya hanya satu, yakni tidak ada ubahan pada sistem komputer dan komputer itu sendiri tidak mengubah program dalam AI.

  • Mudah diduplikasi dan disebarkan

Perkara penting ketika kita memiliki kecerdasan terhadap suatu informasi atau pengetahuan ialah memberikannya kepada orang lain agar informasi tersebut tidak hilang. Kita memang dapat menuliskannya tapi belum tentu dapat tersebar dengan mudah. Berbeda dengan AI yang programnya dapat diduplikasi dan disebarkan dengan sangat mudah. Jika sebuah informasi dan pengetahuan berada dalam sistem komputer maka kita dapat dengan mudah menemukan bahkan menyalinnya untuk kita pelajari.

  • Lebih cepat dan murah

Mengerjakan proses transliterasi bahasa terasa lebih mudah dan murah ketika kita dapat memanfaatkan program AI. Coba bandingkan dengan biaya yang dibutuhkan untuk mempekerjakan penerjemah. Belum lagi waktu yang dilakukan  untuk menjalin komunikasi dengan penerjemah tersebut. Lamanya proses serta tambahan biaya yang mungkin hadir dapat dihilangkan apabila kita bekerja menggunakan AI. Lewat AI, kita dapat segera menerjemahkan sebuah artikel panjang dalam satu kali klik saja.

  • Konsisten

Kecerdasan buatan yang terprogram di dalam sistem komputer relatif konsisten dalam menyampaikan informasi kepada penggunanya. Konsisten di sini berarti informasi dari sepuluh tahun lalu, akan tetap sama hingga detail terkecil pada saat ini. Bandingkan dengan manusia dengan kecerdasan alaminya, informasinya terkadang dapat berubah-ubah seiring waktu. Boleh jadi makna pesannya sama tapi siapa yang dapat menjamin detail kata yang diucapkan atau dituliskan oleh manusia.

  • Dapat didokumentasikan

Keputusan dari sistem komputer secara otomatis akan terekam jejaknya. Setiap pekerjaan yang dilakukan dapat ditelusuri awal mula dan sesi paling akhir terkait oleh siapa dan kapan pekerjaan tersebut dilakukan.

Baca juga: Sampai Kapan pun, Belajar Tetap Perlu Guru!

Segala kelebihan dari AI bukan berarti menghilangkan peran kecerdasan alami milik manusia. Dalam dunia kerja yang serba cepat dan membutuhkan akurasi tinggi memang peran AI tampak begitu dominan belakangan ini -dan mungkin di masa mendatang. Namun di sisi lain, pekerjaan yang dampaknya dirasakan oleh manusia tetap membutuhkan peran manusia lain di dalam prosesnya. Hal tersebut terutama dapat dirasakan dalam pekerjaan-pekerjaan yang menyentuh perasaan maupun emosi. Itulah sebabnya kecerdasan alami tetap dianggap memiliki kelebihan yang tidak dimiliki oleh AI, antara lain:

  • Kreatif

Kreativitas dari kecerdasan alami dianggap masih lebih baik dibandingkan dengan kreativitas milik AI. Kemampuan manusia untuk mengolah informasi pengetahuan dipadukan dengan perasaan dan emosi membuat kreativitas manusia seperti tanpa batas disandingkan dengan program komputasi tanpa emosi. Belum lagi kreativitas yang dimiliki AI biasanya berasal dari data yang dikumpulkan dalam jangka waktu tertentu sehingga terasa kurang ontentik dibandingkan dengan pekerjaan yang dilakukan manusia.

  • Bebas medium

Kita semua tentu memahami bahwa penggunaan AI membutuhkan medium yang tidak dapat langsung digunakan. Diperlukan perangkat keras dan perangkat lunak secara bersamaan sehingga kita dapat menggunakan AI dalam proses bekerja. Hal itu dapat menjadi hambatan apabila seluruh perangkat jaringan tersebut sedang mengalami masalah. Oleh sebab itu, peran manusia dianggap masih belum tergantikan jika menyangkut dengan kesederhanaan prosesnya. Toh, kita tidak perlu memberikan input simbolik ketika hendak mendapatkan informasi dari orang lain.

  • Pemikiran luas

Kecerdasan alami berkaitan dengan kemampuan berpikir manusia yang tanpa batas. Ini tentu saja berbeda dengan AI -setidaknya sampai saat ini- di mana kemampuan berpikir dan menyelesaikan pekerjaannya masih terbatas pada batasan program yang telah dibuat sehingga potensi untuk berpikir melebihi batas menjadi perkara yang belum dapat dilakukan. Itu dapat dilihat dari kesan ‘robot’ yang kaku dan tanpa rasa dalam setiap proses kerja yang dilakukan oleh AI.

Pro dan kontra hadir karena adanya kelebihan dan kekurangan ketika berusaha untuk menerima perubahan dengan hadirnya teknologi AI dalam kehadiran kita. Dalam perkembangannya kini, kemampuan komputasi berbasis kecerdasan buatan memang telah nyata menggantikan peran manusia di dalam industri pekerjaan. Namun, itu baru sebatas pada pekerjaan yang sifatnya statis saja. Pekerjaan seperti kasir dan penjaga loket sudah mulai beralih menggunakan mesin berbasis AI.

Sementara itu pekerjaan yang masih membutuhkan sentuhan emosional di dalamnya, maka peran manusia dengan kecerdasan alaminya tetap dibutuhkan. Meski AI turut hadir di sana, sifatnya hanya sebagai ‘partner’, bukan lawan untuk dikalahkan. Misalnya saja pekerjaan desainer yang kini dapat memanfaatkan kecerdasan buatan untuk membuat ilustrasi desain dengan lebih mudah. Peran AI ialah sebagai perangkat kerja, namun dalam menyelesaikan pekerjaan tetap diperlukan peran manusia agar pekerjaan itu menjadi lebih baik.

Author

1 thought on “Pro dan Kontra Hadirnya Artificial Intelligence

  1. artikel seputar pro dan kontra hadirnya AI sangat penting untuk dipahami. Era digital membuka berbagai peluang melalui kemajuan teknologi yang canggih. Virtual Reality Indonesia dapat menciptakan pengalaman visual dan interaktif yang inovatif, terutama dalam penerapan teknologi berbasis realitas virtual.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *