Pilar-Pilar Kebahagiaan
Published Date: 24 March 2022
Kebahagiaan adalah barang mahal, ia mengalahkan berbagai nilai materiapapun yang ingin dicapai manusia, sebab sebanyak apapun materi yang dikumpulkan, belum tentu dapat memberikan kebahagiaan kepada mereka yang mencoba untuk meraihnya. Disebabkan mengejar kebahagiaan lebih sulit dibandingkan mengejar materi itu sendiri, mengingat banyaknya materi yang justru membuat hati kian mati dan menjadikan diri tetap dalam sepi. Dibutuhkan langkah-langkah atau penyangga menuju sebuah kebahagiaan.
Secara singkat berikut 10 mindset dan amalan yang menumpuk pilar-pilar bahagia dalam hati.
1. Tanggung Jawab Pribadi
Bahagia itu adalah tanggung jawab diri sendiri. Jangan pernah sama sekali menyalahkan orang lain jika hidup tidak bahagia. Karena cara terbaik mengubah sikap dan perlakuan orang lain terhadap diri adalah dengan mengubah sikap terlebih dahulu terhadap mereka.
2. Hidup untuk Hari Ini
Milikmu adalah hari ini, yang berlalu tak akan kembali, sementara esok belum tentu kamu rasakan. Adalah hari ini sebuah kesempatan yang harus kamu jalani dengan sebaik-baiknya. Membaiklah dari waktu ke waktu, bila nantinya tak terwujud semua inginmu setidaknya kamu telah berusaha sebisa yang kamu mampu.
3. Menikmati Rahasia
Takdir itu pasti, tidak akan pernah meleset walau sesenti. Tapi dia rahasia, tidak pernah bocor sebelum terjadi. Maka serahkan segala tenaga untuk menjemput takdir terbaikmu. Tetaplah yakin pada janji-Nya, bahwa segala ikhtiar dan doa tak ada yang sia-sia. Sungguh, Allah selalu melihat proses dari pada hasil.
4. Semua Pasti Berlalu
Selama waktu masih berputar maka segala yang ada di hadapanmu pasti berlalu. Setiap ingat kejadian yang buruk, kamu meneteskan air mata. Ada sesal dalam kalbumu, tetapi sekejap kemudian kamu tersenyum. Ada rasa bahagia setelah melewati perjalanan yang penuh kerikil dan batu-batu, dengan modal keberanian, memeluknya dengan keikhlasan, dan menerimanya sebagai bentuk pelajaran. Maka saat dihadapkan dengan masalah yang berat, yakinlah itu pasti berlalu!
5. Membuat Orang Lain Bahagia
Bahagia itu sederhana, saat apa yang kamu lakukan dapat membuat orang lain turut bahagia. Memberi sebuah kebaikan, menjaga adab dan kata-kata dari sesuatu yang bisa menyakiti dan melukai dirinya, entah itu raganya, ataupun perasaannya.
Baca juga: Matematika di Sekitar Kita
6. Dunia Memang Begini Adanya
Tidak ada kesenangan yang abadi begitu juga kesedihan. Jangan bersedih hanya karena kehilangan dunia yang sedikit dan fana. Selama kamu masih di dunia, sedih dan bahagia akan datang silih berganti. Maka nikmatilah setiap episode hidup yang bertamu. Karena dunia tercipta begitu adanya.
7. Banyak Berbagi
Berbagi itu cara terindah mengundang bahagia. Karena dengan membahagiakan orang lain maka diri akan ketularan bahagia. Entah itu harta, tenaga, atau pengetahuan, berbagi akan selalu indah rasanya. Mempererat tali silaturahim, menambah teman, saudara, dan tentu bahagia dalam dada.
8. Memaafkan dan Ucapkan Terima Kasih
Memaafkan memang tidak mengubah apa-apa. Karena semua yang terjadi di masa lalu tak akan pernah bisa diubah. Tapi sepenggal kata ‘maaf’ akan mengubah masa depan seutuhnya. Minimal hati tidak sesak oleh dendam dan amarah. Dan ucapan terima kasih kadang dianggap sepele. Padahal siapa yang tidak pandai berterima kasih kepada manusia, tidak akan mampu bersyukur kepada-Nya. Jangan pernah remehkan kebaikan walau sederhana. Tidak ada yang tahu satu ucapan terima bisa saja membuat jiwa yang penat kembali bersemangat.
9. Senyum Itu Paspor
Jika kamu ingin bahagia, banyak-banyaklah tersenyum. Ketika cobaan hidup melanda, tersenyumlah. Seakan-akan orang lain melihatmu tidak ada masalah. Meski hal itu memang tidak mudah. Dan senyum adalah ciri bahagia yang paling sederhana. Seperti kata pepatah, “Jangan tunggu bahagia agar tersenyum tapi tersenyumlah maka kamu akan bahagia!”
10. Ziarah Kubur
Serius aku tidak bercanda. Jika ingin bahagia sering-seringlah ingat mati dengan ziarah kubur. Agar kamu selalu ingat untuk mengejar bahagia yang hakiki di akhirat kelak. Dengan mengingat kematian, kamu merenung alpa sejenak, kemudian kembali bersemangat untuk fastabiqul khairat. Karena bahagia sesungguhnya ketika kaki seorang hamba bisa menginjak surga-Nya. Semoga kamu dan aku termasuk golongan yang berbahagia itu. Aamiin. ^^
Demikian beberapa pilar-pilar dalam membuat hati kita dapat hidup. Bila hati sudah hidup, maka ia akan menjumpai dengan mudah muara kebahagiaan, tentu selain kita tetap menyerahkan segala urusannya kepada Allah, di tengah usaha yang senantiasa dihadirkan dalam kehidupan.
Wallaahu a’lam bisshawab
Masha Allaah goresan Ka Mudri sarat makna, sangat menginspirasi dan memotivasi insan untuk menjadi lebih baik. Terimakasih sudah diizinkan untuk membaca tulisan-tulisanmu. ☺☺
terima kasih juga, kak.